Pasalnya, perubahan emosi dan perilaku akibat stroke bisa terjadi, yang mungkin menyebabkan Anda menjadi lebih mudah marah.
Perlu diketahui!
Kemarahan pada penderita stroke akut perlu dideteksi dan dikenali saat pemeriksaan ke dokter. Pemeriksaan ini dapat dilakukan bersama dengan pemeriksaan lainnya, seperti pemeriksaan gejala dan fisik.
Penyebab hubungan antara marah dan stroke
Kemarahan dapat menyebabkan stroke melalui beberapa mekanisme yang memengaruhi jantung dan pembuluh darah.
Beberapa faktor penyebab stroke yang berkaitan dengan rasa marah dan emosi negatif yang berkepanjangan meliputi berikut ini.
1. Peningkatan tekanan darah
Saat seseorang marah, tubuh melepaskan hormon stres, seperti adrenalin dan kortisol, yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah.
BACA JUGA:Pria Wajib Tahu, Inilah 8 Cara Menjaga Kesehatan Prostat
BACA JUGA:Apa Saja Penyebab Sembelit setelah Diare?
Tekanan darah tinggi adalah faktor risiko utama untuk stroke karena dapat merusak dan melemahkan pembuluh darah di otak, yang kemudian bisa membuatnya pecah atau tersumbat.
2. Peningkatan detak jantung
Kemarahan dapat menyebabkan peningkatan detak jantung secara signifikan, yang kemudian bisa menimbulkan ketegangan pada jantung dan pembuluh darah.
Peningkatan detak jantung yang mendadak dan ekstrem dapat memperbesar risiko pecahnya pembuluh darah di otak atau pembentukan bekuan darah.
3. Perubahan pembuluh darah
Emosi yang intens seperti marah dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah, termasuk arteri di otak.