Marah dan Emosi Dapat Memicu Stroke, Bagaimana Bisa?
Ilustrasi.--
REL , BACAKORAN.CO - Marah kerap dipercaya bisa memicu berbagai masalah kesehatan di dalam tubuh. Bahkan, banyak juga orang yang menganggap rasa marah bisa menyebabkan kondisi serius, seperti stroke.
Namun, apakah benar ada hubungannya antara marah dan stroke? Bisakah marah memicu stroke? Ketahui selengkapnya di bawah ini.
Apakah marah bisa menyebabkan stroke?
Ya, marah diketahui bisa menjadi salah satu faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terkena stroke, meskipun tidak langsung menyebabkannya.
Bahkan, melansir dari Harvard Health Publishing, 1 dari 11 penderita stroke yang selamat mengaku sedang merasa marah atau kecewa menjelang terjadinya gejala stroke pada tubuh.
BACA JUGA:Apakah Boleh Lansia Minum Alkohol?
BACA JUGA:Lebih Rentan Flu Saat Musim Pancaroba? Ternyata Ini Alasannya
Data tersebut berdasarkan penelitian internasional yang dilakukan pada 2021 dalam jurnal European Heart Journal.
Penelitian tersebut dilakukan pada 13.462 penderita stroke dari 32 negara berbeda. Mereka diminta untuk mengisi kuesioner pada tiga hari pertama perawatan di rumah sakit.
Dari penelitian tersebut, diketahui bahwa rasa marah dan kecewa bisa meningkatkan risiko stroke hingga 30% dalam 1 jam saat sedang merasakan emosi tersebut.
Hasil penelitian tersebut membuktikan adanya hubungan antara stroke dan marah sebagai pemicunya.
Maka dari itu, sebaiknya berhati-hati terhadap emosi yang dialami jika Anda diketahui berisiko terkena stroke.
Waspadai juga jika Anda sudah pernah mengalami serangan stroke sebelumnya.