Bismillah Karnaval

Kamis 07 Nov 2024 - 20:50 WIB
Reporter : Riski
Editor : Riski

Selamat pagi bp jimmy, ka nimas, bp dg, bp leong dan teman2 rusuhwan. Bingung baca berita di koran kompas. Dimana ny supriyani. seorang guru honorer. Dimintai uang 2 juta oleh kapolsek baito, ipda MI. Karna tak memiliki uang sebanyak itu, ny supriyani hanya menyediakan uang 1,5 jt. Sisanya 500 rb ditanggung kades wonua raya. Setelah kejadian viral, kapolsek mengaku pernah terima uang 2 jt dari kades. alasannya utk perbaikan ruangan kanit reskrim. Seperti kita semua tahu. Gaji guru honorer 300 ribu sebulan. Sedangkan gaji polisi ipda berkisar 3 jt sd 4.78 jt. Bila di dunia rusuh merusuh. Ini ibarat abah minta sepatu no 42 kepada rusuhwan leong putu. 

Leong Putu 

Outfit yang dikenakan pak Bos saat jalan-jalan di Amrik nampak sangat elegant. Padahal saat di Cina, ndak begitu. Malah jika jalan-jalan di dalam negeri bareng Galuh Banjar, pilihan pakaiannya biasanya norak. Entahlah... 

Agus Suryonegoro III - 阿古斯•苏约诺 

JADI YANG BENAR BAGAIMANA, INDONESIA APAKAH BENAR-BENAR BELUM BISA MENGOLAH BAHAN BAKU BESI DAN BAJA..? (3). Iya, bagaimana, banyak yang "tersungging" nih. Apalagi kita punya ITB, ITS, UI, UGM.. JAWABANNYA. Pengolahan bahan baku besi biasanya merujuk pada proses dari bijih besi mentah hingga menjadi baja siap pakai. Di Indonesia, tantangannya adalah: 1). Tahap awal ini membutuhkan investasi besar. 2). Teknologi maju. 3). Ketersediaan bijih besi yang mencukupi. ### ITB, ITS, UI, UGM dan lain-lain sebenarnya bisa memenuhi tantangan nomor 2 di atas. Yang masih masalah, adalah tantangan nomor 1 dan 3. Dan itu memerlukan kebijakan dan keputusan "bisnis". (Plus, mungkin politis. Kalau ada yang berani)... 

Jimmy Marta 

Besi dan baja adalah hulu untuk semua industri. Mesin industri, pertanian, otomotif dan perkapalan. Dari sepeda, becak sampai kereta api dan kapal tanker semua butuh besi dan baja. Industri yg maju hanya ada dg hulu yg kuat. Kita tahu, bahwa semua pasti sudah tahu. Saya pun nulis ini agak malu. Tapi tak apalah, karena yg sudah diketahui kadang masih perlu ditulis. Dipintu kantor sering dijumpai tulisan, Staf Only. Diruang ber AC kadang masih ditulis dilarang merokok. Di saluran air, ada pemberitahuan dilarang membuang sampah. Selamat pagi para sahabat Makan urap sambal terasi Gatot kaca sungguh hebat Otot kawat tulang besi 

Mirza Mirwan 

Padahal kemarin Kamala Harris sudah dibantu doa ribuan orang warga Thulasendrapuram, Tamil Nadu, India. Kamala Harris belum pernah ke desa di India itu. Pun tak punya kerabat di situ. Thulasendrapuram hanyala desa kelahiran Gopalan, kakek Kamala dari garis ibu. Tetapi Gopalan lantas pindah ke Chennai. "Her victory will be our victory. If our prayer reach God, she will triumph," kata pendeta M. Natarajan kepada India Today. Berarti doa mereka tidak sampai kepada Tuhan. 

Mirza Mirwan 

BACA JUGA:Agen BRILink Dorong Pertumbuhan Ekonomi di Pelosok Kabupaten Musi Banyuasin

BACA JUGA:5 Cara Menjaga Stamina Tubuh untuk Anda yang Super Sibuk

Kamala Harris kayaknya mengikuti jejak Hillary Clinton pada pilpres 2016. Bedanya pada 2016 Clinton unggul secara popular vote, sedang kali ini kelihatannya Harris kalah secara popular vote maupun electoral vote. Sampai saat saya menulis ini Harris baru meraih 189 EV, sedang Trump 230 EV. Artinya Trump hanya perlu 40 EV lagi untuk memenangi kursi presiden. Dan itu cukup dari 3 battleground state saja: Pennsylvania (19 EV), Georgia (16 EV), dan Michigan (15 EV). Jumlahnya sudah 50 EV. Padahal dalam polling Pennsylvania dan Michigan selalu dimenangi Harris. Wisconsin (10 EV) kayaknya juga dimenangi Trump. Sementara Harris tak bisa berharap banyak. California (54 EV) dan New York (28 EV) sudah masuk dalam 189 EV tadi. Tetapi itu adalah hitungan berdasarkan suara populer di tiap negara bagian. Hasil resminya masih menunggu sidang kolese elektoral (electoral college) tiap negara bagian yang dijadwalkan pada 17 Desember nanti. Selain memenangi pilpres, GOP kayaknya juga akan memenangi mayoritas kursi Senat dan DPR. Sampai saya nulis ini GOP sudah mengamankan 49 kursi Senat, sedang Demokrat baru 41 kursi. Butuh 51 kursi untuk menjadi mayoritas. Sementara untuk kursi DPR di mana butuh 218 kursi untuk menjadi mayoritas, GOP sudah mengamankan 181 kursi, sedang Demokrat 153 kursi.

Kategori :

Terkait

Kamis 07 Nov 2024 - 20:50 WIB

Bismillah Karnaval