Bahkan pada usia senjanya, ia tetap gigih melawan Belanda bersama Pangeran Diponegoro di berbagai wilayah seperti Demak, Semarang, hingga Kudus. Nyi Ageng Serang wafat pada 1828 dan diberi gelar pahlawan nasional pada 13 Desember 1974.
3. Ibu Tien Soeharto: Tokoh Perempuan dan Ibu Negara
Ibu Tien atau Fatimah Siti Hartinah lahir di Surakarta pada 23 Agustus 1923.
Sebagai istri Presiden Soeharto, Ibu Tien turut memperkenalkan budaya Indonesia dengan membangun Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta. Ia juga memperjuangkan hak perempuan, termasuk menentang poligami yang kemudian menjadi dasar lahirnya Peraturan Pemerintah No.10 Tahun 1983.
BACA JUGA:Ratusan Murid SD Terima Paket Gizi
BACA JUGA:Muhammad Fathony Kembali Terpilih
Atas kontribusinya di berbagai bidang, Ibu Tien diberi gelar pahlawan nasional pada 30 Juli 1996, beberapa bulan setelah wafatnya.
4. Ratu Kalinyamat: Ahli Strategi Perang
Putri Sultan Trenggono ini memerintah Jepara dengan gagah berani dan bahkan mengirimkan armada lautnya untuk melawan Portugis di Malaka.
Ratu Kalinyamat dikenal sebagai patriot yang berhasil menjadikan Jepara sebagai pusat perdagangan besar dan kekuatan maritim.
Atas jasa-jasanya, ia diresmikan sebagai pahlawan nasional pada 6 November 2023.
Para pahlawan perempuan ini tak hanya berperan dalam bidangnya masing-masing, tetapi juga telah membuka jalan bagi perempuan Indonesia untuk memiliki kesempatan dan kedudukan yang setara. Perjuangan mereka akan terus dikenang sebagai inspirasi bagi bangsa.***