Tawaduk Thinking

Sabtu 09 Nov 2024 - 21:55 WIB
Reporter : Riski
Editor : Riski

BACA JUGA:Dicuri di Bengkulu Dijual di Empat Lawang

BACA JUGA:Pj Bupati Lahat Dorong Sertifikasi Halal untuk Produk Pangan Lokal

Empat puluh sembilan Dalam tulisan ini saya menangkap rasa kecewa dan keputus asaan abah karena sudah datang jauh-jauh dari negri tetangga hindia Timur laut hanya untuk menyaksikan jagoin nyi kalah .pesta berakhir sebelum di mulai. 

Agus Suryonegoro III - 

@Liam Then.. Padahal "olahraga" yang pakai tanda petik itu enak dan menyenangkan.. Lahir bathin.. Kalau "alatnya" bermasalah bisa konsultasi ama saya.. ### He he.. 

Mirza Mirwan 

Mestinya saya tak usah membaca berita Perang Israel vs Hamas dan Hezbollah, agar tidak "trenyuh" dan "nggrantes". Tetapi bila itu saya lakukan berarti saya tidak menghargai jerih payah wartawan yang sudah mempertaruhkan nyawa untuk memberitahukan kepada dunia bahwa di abad 21 ini masih ada aksi genosida di Gaza dan Libanon oleh Israel dengan cara yang sangat brutal. Betapa tidak brutal kalau objek serangan Israel adalah sekolah dan RS yang menjadi tempat perlindungan warga, juga kamp pengungsi? Sudah begitu, eh masih ditambah dengan larangan beroperasinya truk pengangkut bantuan pangan dan obat-obatan. Belum lagi juga menangkap puluhan paramedis dengan alasan mereka itu anggota Hamas atau Hezbollah. Model serangan IDF juga yang instan: menjatuhkan bom MK-84 atau MK-82 ke sasaran. Maka wajar bila pertambahan korban tewas dan terluka begitu cepat. Sampai sebelum Subuh tadi korban tewas di Gaza sudah 43.469 jiwa, yang terluka 102.561 orang. Sementara korban tewas di Libanon sudah 3.103 jiwa, yang terluka 13.856 orang. Dan jumlah korban tewas dan terluka itu masih akan terus bertambah bila IDF masih punya bom MK-84 dan MK-82 bantuan AS.

Kategori :

Terkait

Sabtu 09 Nov 2024 - 21:55 WIB

Tawaduk Thinking

Jumat 08 Nov 2024 - 21:11 WIB

Taksi Kemudi

Sabtu 06 Jan 2024 - 21:18 WIB

Bunuh Diri