BACA JUGA:Main Sepak Bola hingga 10 Tahun Lagi
Di lain sisi, defisiensi protein dapat membuat kuku Anda mudah rapuh mengingat bagian ini mengandung keratin yang cukup banyak. Namun, masalah pada kulit dan kuku umumnya dijumpai pada kasus defisiensi protein yang sangat parah.
8. Mudah sakit
Protein berfungsi dalam membangu senyawa pada sistem kekebalan tubuh. Jika jumlah protein dalam tubuh tidak tercukupi, tubuh mungkin menjadi lemah untuk melawan virus atau bakteri. Tidak heran bila tubuh mudah terserang penyakit.
Sementara itu, kurangnya protein juga menurunkan produksi sel darah putih.
Jika Anda terluka, tubuh membutuhkan protein baru untuk menyembuhkan dan membangun kembali sel, jaringan, dan kulit. Kekurangan protein tentu dapat membuat luka lebih lama untuk sembuh.
9. Pertumbuhan anak terhambat (stunting)
Protein tidak hanya membantu menjaga massa otot dan tulang, melainkan juga penting untuk pertumbuhan anak. Kekurangan protein tentu akan sangat berbahaya bagi anak karena tubuhnya membutuhkan asupan protein yang seimbang.
Faktanya, stunting merupakan tanda malnutrisi pada masa kanak-kanak yang sering terlihat, dilansir dari jurnal Maternal & child nutrition.
Oleh sebab itu, para orangtua perlu memperhatikan asupan gizi, terutama protein, pada anak mereka guna mencegah terjadinya stunting.
Perlu diingat bahwa tanda-tanda kekurangan gizi di atas mirip dengan penyakit lainnya. Bila Anda merasakan perubahan secara fisik yang mengganggu, terutama ketika menjalani diet, konsultasikan dengan dokter dan ahli gizi. (*)