Bersama Ign Harjito (jaket hitam).—

Kamis 21 Nov 2024 - 20:44 WIB
Reporter : Pauzan
Editor : Pauzan

Kisah Nyata diskusi Bai Ju Yi 白居易 (772-846) seorang penyair dan pujangga terkenal era Dinasti Tang (618-907) dengan Master Zen terkenal Niao Ke Dao Lin 鳥窠道林 (741-824). Pujangga: “ Master, bagaimana agar saya bisa menyatu dengan KEBENARAN?” Master menjawab: “Berbuat baiklah dan jangan berbuat jahat.” Pujangga: “Hahahahaha...Anak kecil saja tahu itu.” Master: “Benar, anak kecil saja tahu itu tapi dua orang tua bangka seperti kita ini TIDAK BISA MELAKUKANNYA.” Pujangga: ????? 

Rihlatul Ulfa 

Saat anda dengan rasa tidak bersalah memukul, menendang bahkan menghilangkannya dengan kekuasaan yang anda punya, dan sekarang menginginkan permohonaan maaf yang tulus dengan konpensasi yang anda akan beri, berharap bahwa setelah puluhan tahun luka pada mereka yang ditinggalkan juga bisa hilang. Berdiri di depan pintu ratusan kali, mengusap air mata hingga ribuan kali bahkan dalam keputusasaan paling rumit hanya menginginkan dimana makam para orang yang mereka sayangi dikubur. Bahkan mereka masih berfikir kalau sipenghilang paksa masih mempunyai hati untuk bisa mengubur jasad-jasad orang-orang yang mereka sayangi. Sepertinya itu menjadi pertanyaan paling sulit untuk mereka hadapi, bahwa mungkin mereka bahkan menghilangkannya dengan sesuka hati. Apakah laut harus bercerita? 

Wilwa 

Moral cerita: Praktek BERBUAT BAIK itu lebih penting daripada teori atau filsafat atau doktrin atau tafsiran dll seabrek. Praktek berbuat baik tanpa memandang suku, agama, golongan sosial,dll itu sesungguhnya sangat SULIT DILAKUKAN. Bahasa lainnya: KERJA NYATA dengan HASIL NYATA lebih penting dan lebih bermanfaat bagi masyarakat ketimbang menjadi filsuf atau AHLI TATA KATA SEMATA. Dan BACOTAN saya sungguh jauh berbeda dengan apa yang disebut BERBUAT BAIK itu sendiri :):):) Otokritik terhadap diri sendiri. Mentertawakan diri sendiri. :):):) Meneladani apa yang sering dilakukan Gus Dur. :):):) 

Warung Faiz 

Wah abah dapat tiket pengganti gratisan_saya lg berbaik sangka,jangan2 karena melihat wajah abah...bagaimana kalo mbaknya melihat wajah saya,kira2 dapat gratisan jg nggak iya..ups 

Agus Suryonegoro III - 

INI JUGA CERITERA TENTANG "BIYAYAKAN".. Sekitar tahun 2002. Saya dapat tugas di Singapore sendirian, yaitu nonton pameran telekomunikasi dan teknologi informasi, "Communic Asia", sekaligus ada seminarnya, di "Singapore Expo". Nah saat mau pulang, menjelang pulang, saat di hotel, semua keperluan dokumen di Bandara, saya kumpulkan jadi satu. Tiket pesawat dan paspor. Tetapi sesampai di Bandara, justru tiket dan paspor, tidak saya temukan. Maka, jelas, paniklah saya. Koper, tas, dan semua bawaan, saya bongkar, lagi, lagi, lagi. Tidak ketemu. Akhirnya saya ke Bandara lagi, ngejar waktu. Mikirnya nanti ajalah. Dan belum tahu nanti mau bagaimana setelah sampai bandara. Jadi saya naik taksi 3 kali pagi itu: Hotel - Bandara. Bandara - Hotel. Hotel - Bandara (lagi). Sesampai Bandara yang kedua, waktu boarding udah dekat. Begitu turun taksi, saya masih belum punya solusi. Tapi saya tetap lari-lari, kayak film India, dan mungkin juga kayak pak Dahlan, menuju counter check in. Langsung ikut antri juga. Sambil pikiran tetap kalut. Nanti kalau antrian udah sampai giliran saya, mau ngapain dan mau ngomong apa.. Pas udah tinggal 2 orang yang antri, tiba-tiba, saya tergerak tuk lihat "kantong koper" sempit itu. Saya "rogoh", ternyata yang saya cari f di situ. ### Langsung check in, boarding, terbang. Semua lancar. (Tiwas biyayakan, ora karuan).. 

BACA JUGA:Tren Transaksi Tanpa Kartu Meningkat Pesat, Solusi Praktis di Era Digital

BACA JUGA:Kemudahan Klaim Asuransi Setelah Tiga Tahun Keanggotaan

Kang Sabarikhlas 

"Critical Saya" Anu,...daripada singkong saya pilih ketela sebab ketela ada manisnya, empuk, selaras gigi saya yg bogang Tapi yang jengkelin gambar ilustrasi anak TK, Abah naik pesawat odong² Duh...kapan ya? ilustrasi perjalanan pakai peta yang benar, biar jelas. Anda Sudah Tahu, 'saya belum sudah tahu Amrik' seperti Abah atau Pak Mirza Mirwan yang detil. Jadi saat baca CHD ini ndak ada rasa-nya. Coba banding²ke dengan baca karya Kho Ping Ho, romantisnya menghanyutken, apalagi baca karya Motinggo Boesye erotisnya asoiii... Anu..maaf, mungkin ini kondisi perasaan saya masih galau-balau? Kecewa kalah 4 nol dari Jepang lalu ndak bisa nonton tinju Mike Tyson, juga baca komen perusuh gegeran? Dan yang mengganggu pikiran, ituloh koq ada orang pinter punya emas 51kg dan uang senilai 920 M disimpan dirumahnya! Duh..eman, mbok dipinjemkan saya 1M kan bisa buat kulakan rumah. Kacian deh saya,..hik..hiks.. (*)

Kategori :

Terkait

Kamis 21 Nov 2024 - 20:44 WIB

Bersama Ign Harjito (jaket hitam).—

Terkini

Minggu 24 Nov 2024 - 23:29 WIB

Hanya Trofi yang Penting!

Minggu 24 Nov 2024 - 23:24 WIB

Arsenal Serius Incar Raphinha

Minggu 24 Nov 2024 - 23:20 WIB

Drama Posisi Mbappe di Real Madrid

Minggu 24 Nov 2024 - 23:15 WIB

Manchester City Dibantai Tottenham 4-0