Mirza Mirwan
Tentang "bergodo" -- yang benar "bregodo" (ejaan yang benar "bregada") -- kurang lebih seperti ditulis Pak Agus S. dan Warok Ponorogo di bawah. Istiah bregada baru muncul di zaman Kesultanan Mataram -- diserap dari kata "brigade". Tetapi, waini, soal lagu Wilujeng, itu sebenarnya sangat populer. Yang tinggal di Jawa Tengah - JawaTimur Mataraman pasti pernah atau malah sering mendengar lagu -- tepatnya "ladrang" -- Wilujeng itu bila menghadiri resepsi pernikahan dengan adat Jawa. Tetapi, waini lagi, meski secara literal "wilujeng" berarti "selamat", lirik ("cakepan") yang diucapkan sindhen tak ada kata "wilujeng" atau "slamet". Perhatikan "cakepan" berikut. Parabe Sang Smarabangun, sepet domba Kali Oya. Aja dolan lan wong priya, nggerameh nora prasaja. Sembung langu munggweng gunung, Kunir wisma kembang reta. Aja nggugu ujarira Wong lanang sok adring cidra. Ladrang Wilujeng memang esensinya bukan pada cakepan, melainkan pada komposisi ladrang itu sendiri. Keanggunan Ladrang Wilujeng, selain oleh pecinta karawitan, hanya bisa dinikmati oleh mereka yang menyukai musik klasik. Jadi, maaf saja, meski Pak DI punya seperangkat gamelan, saya yakin tak mungkin bisa menikmati keanggunan Ladrang Wilujeng. Kenapa? Karena telinga Pak DI sudah akrab dengan dangdut koplo untuk mengirimi senam dansanya. Eh, jangan-jangan Pak DI malah tidak tahu alat musik gamelan yang namanya "kempyang", "saron", "slenthem" dan "demung" itu yang mana? Wkwkwkwk.
Agus Suryonegoro III - 阿古斯•苏约诺
JANGAN-JANGAN "KEYOGYAKARTAAN" SAYA UDAH LUNTUR KARENA NIKAH AMA ORANG JAWA TIMUR.. Sebagai orang Yogya asli, saya tentu tahu arti "bergodo." Tapi "bergodo" jadi gerakan politik ala Ethan Schwartz? Wah, ini lebih rumit daripada tabuhan Wilujeng! Mungkin itu adalah inovasi "politik keyogyakaryaan"—dari pasukan bertombak ke pasukan wacana. Tapi soal Wilujeng, saya juga wirang, Pak Dahlan. Pertama di rumah saya yang di Surabaya tidak ada gamelan. Apalagi yang di Jakarta. Wong cuma anak kos. Pun begitu, rumah orang tua saya di Yogya, di "jeron beteng". Lebih-lebih lagi, rumah orang tua saya itu sebenarnya terletak di Jalan Gamelan Kidul..!! Bahkan, gamelan di rumah ex konglomerat Jawapos pun kalah lengkap ama yang di gedung di Wesleyan! Rupanya, di sana gamelan bukan cuma alat musik. Tapi juga alat diplomasi budaya. Ethan paham Yogyakarta sampai lulus S-1 gamelan. Jadi asisten dosen di Amerika pula. Mungkin Ethan dan gamelan adalah "bergodo" modern. Yang akan dan akan menyebarkan pesona Yogya ke seluruh dunia. ### Keren, ya! Tapi tetap, Wilujeng itu yang mana, sih?
thamrindahlan
Hati saya gembira sekali bersama suporter dan seluruh rakyat Indonesia. Terhibur Garuda mengalahkan Saudi Arabia 2 - 0. Sementara Peringkat ke 3 dari 6 peserta. Target peringkat 4 agar bisa terus bertempur menuju Ajang Piala Dunia. Peluang ada bersebab sebagai tuan rumah bisa mengalahkan China dan Bahrain. Luar biasa Marselino arek surboyo menunjukkan kelasnya. Gerakan tarian Jawa diiringi gamelan bisakah diidentikkan lincahnya pemain bola menggocek bola. Jawabannya ada di Abah Salamsalaman
Mbah Mars
Seorang nenek clingukan di kantor pos. Bolkin mendekatinya. “Perlu bantuan, Nek ?”, katanya. “Oh, iya. Tolong rekatkan perangko dan tuliskan alamat”, jawab nenek. “Ada lagi, nek ?”, tanya Bolkin setelah selesai menulis alamat. “Tolong tuliskan isi suratnya. Saya diktekan” Setelah surat selesai ditulis, si Nenek masih minta tolong: “Di bagian bawah surat tolong ditulis kalimat MAAF TULISAN NENEK JELEK. Pakai huruf besar ya”
BACA JUGA:Momen Refleksi atas Pencapaian Daerah
BACA JUGA:Tekan Gaya Hidup Hedonis Personel
Agus Suryonegoro III - 阿古斯•苏约诺
MEMBANTU PAK MIRZA, MENGINFORMASIKAN SITUASI GAZA TERAKHIR.. 1). Israel masih tetap memborbadir bangunan dan rumah-rumah kosong di Gaza, dengan alasan, di dalamnya ada unsur Hamas. Sampai hancur lebur. 2). Mungkin tujuannya, supaya fasilitas itu tidak bisa dipakai lagi. Sehingga pemiliknya pada mati dan gugur tanpa harus ditembaki. Sekaligus agar mereka tidak bisa mengklaim lagi rumah-rumah miliknya, di kemudian hari. 3). Gambaran situasi Gaza saat ini: A). Gaza dihuni 2,3 juta orang; 1,6 juta mengungsi, sebagian di 148 penampungan darurat. Bayangkan: yang terpaksa ngungsi lebih banyak daripada yang tidak. B). Dari 560.000 bangunan, 360.000 nya rusak/hancur, termasuk sebagian rumah hancur "total". Tidak sekedar rusak. C). 84% fasilitas kesehatan rusak, hanya sedikit rumah sakit beroperasi tanpa cukup listrik atau obat. Sehingga, penduduk yang gugur, tanpa harus ditembaki, bertambah tiap hari. D). Korban tewas yang langsung saat diserang, mencapai angka 44.000an jiwa, 62% anak-anak dan perempuan. E). Mayoritas warga yang tersisa, menghadapi kerawanan pangan akut, dengan akses air bersih di bawah 5% kapasitas normal. Situasi semakin kritis karena kekurangan makanan, air, dan layanan kesehatan. ### Banyak yang menyatakan, yang terjadi adalah genosida. Tetapi tuduhan itu selalu ditolak, karena alasannya adalah membela diri. Meski demikian, apapun alasannya, itulah kondisinya..
siti asiyah
Di tahun 90an saya pernah berprofesi sebagai Joko Tarub ( Tukang pasang terop/tenda hajatan ) , seingat saya gending Kebo Giro dimainkan / diputar kasetnya saat prosesi ``Panggih `` , prosesi mempertemuan pengantin laki laki dan pengantin wanita sebelum didudukkan oleh wali pengantin wanita di pelaminan, jadi gending paling awal prosesi pengantin jawa. Bila diadakan secara jangkep / lengkap, kita harus memutar sampai 9 gending atau sembilan kaset pita dimasa itu dengan perhatian ekstra ke pranotocoro / mc yang akan memberikan kode tertentu dengan kalimat tertentu disetiap pergantian gending nya , sangat tabu dan dianggap tidak profeisonal jika pranotocoro sampai teriak `` ganti gending , mas.....! ``, jadi harus benar benar konsen dengan kode kalimat pranotocoro/mc. Namun prosesi panggih secara adat jawa pelan - pelan mulai tergeser dengan prosesi yang lebih singkat dan lebih islami disekitaran tahun 1997, ketika mulai marak atau trend jilbab, sehingga busana pengantin pun dibikin lebih syar-i dan gending Kebo Giro berganti dengan shalawat nabi , dikampung saya lazim disebut SROKAL .
Agus Suryonegoro III - 阿古斯•苏约诺
OWALAH, TENTANG WILUJENG: TIWAS AKU FIKTOR.. Ternyata Wilujeng adalah ladrang. Ladrang Wilujeng. Yaitu salah satu gending klasik dalam musik gamelan Jawa yang sering dimainkan pada laras sléndro pathet manyura atau pélog pathet barang. Gending ini biasanya digunakan untuk membuka acara adat, sebagai doa keselamatan, atau untuk menciptakan suasana meditatif. Struktur Ladrang Wilujeng mencakup bagian buka, ompak, dan ngelik, dengan siklus irama 32 ketukan per gong. Instrumen utama meliputi gong, kendang, kenong, saron, gender, bonang, rebab, dan gambang. Secara filosofis, lagu ini melambangkan harapan akan keberkahan dan harmoni dalam kehidupan..