Tuntutan Publik Asia
Gelombang kritik terhadap AFC tidak hanya datang dari Indonesia dan Tiongkok, tetapi juga dari berbagai negara Asia lainnya. Media sosial memenuhi seruan untuk mereformasi sistem wasit dan memastikan transparansi dalam pengelolaan pertandingan resmi.
Kampanye online dengan tagar seperti ReformAFC dan FairPlayAsia menuntut langkah tegas dari FIFA untuk menyelidiki dugaan bias dalam pengelolaan pertandingan oleh AFC.
BACA JUGA:Ethan Ennis dan Amir Ibragimov Curi Perhatian
BACA JUGA:Timnas Indonesia Menang 2-0 atas Arab Saudi, Soroti Dampak Kedatangan Pemain Bintang Liga Arab Saudi
Langkah FIFA dan Potensi Reformasi
Kontroversi ini memaksa FIFA untuk mengambil langkah cepat. Jika protes resmi yang diajukan Indonesia dan Tiongkok diterima, AFC kemungkinan besar akan mengadakan evaluasi menyeluruh, termasuk:
Reformasi Sistem Wasit: FIFA dapat meminta AFC memperketat pelatihan dan seleksi wasit untuk menghindari kontroversi serupa di masa depan.
Peningkatan Transparansi: Penunjukan wasit dan pengelolaan pertandingan harus mencakup lebih ketat agar tidak ada lagi tuduhan keberpihakan.
Sanksi bagi AFC: Jika ditemukan bukti pelanggaran serius, FIFA dapat menjatuhkan sanksi kepada AFC, termasuk mengizinkan mereka dalam pengelolaan turnamen internasional.
Namun, langkah ini tidak akan mudah. Dengan AFC reformasi nasional sebagai badan pengelola utama sepak bola Asia, besar-besaran berisiko menimbulkan konflik internal antara federasi dan lembaga regional tersebut.
BACA JUGA:Kebangkitan Garuda: Indonesia Tumbangkan Raksasa Asia
BACA JUGA:Indonesia Raya Mendunia, 100 Negara Berebut Hak Siar Timnas Indonesia, FIFA Terpukau! Ini Faktanya
Dampak terhadap Reputasi AFC
Kasus ini telah mencoreng reputasi AFC sebagai badan yang seharusnya menjaga integritas kompetisi sepak bola di Asia. Jika tidak segera ditangani, kepercayaan masyarakat terhadap AFC akan semakin meningkat.
“AFC perlu belajar dari kontroversi ini. Jika mereka ingin tetap relevan di panggung internasional, reformasi adalah satu-satunya jalan,” ujar seorang pengamat olahraga Asia.