RAKYATEMPATLAWANG - Gunung Dempo, salah satu gunung berapi aktif di Sumatra Selatan, menjadi salah satu ikon alam yang terkenal di Kota Pagaralam.
Gunung dengan ketinggian 3.159 meter di atas permukaan laut ini tidak hanya menjadi destinasi wisata favorit, tetapi juga menyimpan sejarah letusan yang menarik perhatian para ahli vulkanologi.
Letusan Gunung Dempo yang Tercatat
BACA JUGA:Video Viral Pemotor Terobos Tahlilan, Berakhir Damai
Gunung Dempo diketahui pernah mengalami beberapa aktivitas vulkanik yang signifikan. Berdasarkan data sejarah, letusan terakhir Gunung Dempo terjadi pada tahun 2009.
Letusan ini bersifat freatik, yaitu letusan yang diakibatkan oleh interaksi air dengan magma, sehingga menghasilkan semburan abu vulkanik yang mencapai atmosfer.
Meski letusan ini tidak tergolong besar, tetap saja berdampak pada kehidupan masyarakat di sekitar gunung.
BACA JUGA:Kementerian BUMN Dukung Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI)
Warga di area sekitar Pagaralam sempat merasakan gempa-gempa kecil dan melihat adanya kepulan asap dari kawah.
Setelah letusan tersebut, Gunung Dempo kembali dalam fase istirahat, meskipun aktivitas vulkaniknya terus dipantau hingga kini.
Potensi Letusan di Masa Depan
BACA JUGA:Gunung Dempo Erupsi, Status Masih Level 2
Sebagai gunung berapi aktif, Gunung Dempo masih memiliki potensi untuk meletus di masa mendatang.
Menurut data dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), aktivitas vulkanik Dempo terus dimonitor melalui alat seismograf dan pengamatan visual.
Beberapa indikator seperti gempa vulkanik kecil dan keluarnya gas dari kawah menjadi tanda bahwa gunung ini tetap hidup.