REL,BACAKORAN.CO – Kejadian tragis menggemparkan Mapolres Solok Selatan, Sumatera Barat, setelah peristiwa penembakan yang melibatkan dua petugas polisi pada Jumat malam. AKP Dadang Iskandar, Kabag Ops Polres Solok Selatan, diduga kuat menjadi pelaku penembakan terhadap Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, AKP Ryanto Ulil Anshar, di area parkir Mapolres.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Sumbar, Kombes Pol Andry Kurniawan, mengungkapkan bahwa kejadian tersebut didorong oleh ketidaksenangan pelaku terhadap tindakan hukum yang dilakukan korban terhadap rekanan AKP Dadang. Pelaku merasa keberatan atas penegakan hukum oleh korban terkait aktivitas penambangan galian batu yang melibatkan rekanannya, ujar Kombes Andry saat memberikan keterangan pers di Mapolda Sumbar, Sabtu (23/11).
BACA JUGA:Penegakan Hukum yang Lemah, Surga Emas 30 Kg Per Bulan yang Memicu Tragedi Penembakan Polisi
BACA JUGA:Carel Jotos Polisi di Palembang, Diduga Di Bawah Pengaruh Miras: Upah Rp 25 Ribu Sekali Kawal Truk
Permintaan Tolong yang Diabaikan
Sebelum kejadian penembakan terjadi, AKP Dadang sempat meminta bantuan kepada Kapolres Solok Selatan untuk menghentikan penegakan hukum terhadap rekannya. Namun, permintaan tersebut tidak mendapat tanggapan. Kombes Pol Hidayat Asykuri Ginting, Kabid Propam Polda Sumbar, menjelaskan bahwa kasus penambangan ilegal ini menjadi salah satu fokus fokus penyelidikan. “Ada indikasi keterlibatan tambang galian batu ilegal dalam motif ini, tetapi kami masih mendalami lebih lanjut,” ujarnya.
Langkah Hukum dan Tindakan Etik
Polda Sumbar telah menetapkan AKP Dadang sebagai tersangka pembunuhan yang berencana dan menjeratnya dengan pasal berlapis. Selain menghadapi ancaman hukuman pidana, pelaku juga akan diperiksa atas pelanggaran kode etik profesi kepolisian. Sanksi tegas berupa pemecatan menanti pelaku, mengingat tindakan ini mencoreng nama institusi Polri, tegas Kombes Hidayat.
Proses hukum berjalan intensif dengan pemeriksaan saksi-saksi serta hasil visum korban yang telah diterima penyidik. Kombes Andry menegaskan Polri berkomitmen menangani kasus ini secara transparan dan profesional.
BACA JUGA:Sindikat Judi Online Keris123 Terbongkar: 19 Tersangka, Miliaran Uang Disita
BACA JUGA:Truk Dilarang Melintas, Diduga Seorang Pengawal Lakukan Pemukulan Kepada Petugas
Kondisi di Lapangan
Suasana duka macet Polres Solok Selatan. Rekan-rekan korban merasa kehilangan atas kepergian AKP Ryanto yang dikenal sebagai samudera perairan tinggi. Sementara itu, pihak keluarga korban meminta keadilan ditegakkan tanpa pandang bulu.
Peristiwa ini menjadi sorotan publik, mengingat keterlibatan petugas polisi dalam tindakan kriminal sesama rekan sejawat. Masyarakat berharap Polri dapat segera mengungkap kasus ini secara menyeluruh untuk memulihkan kepercayaan publik terhadap institusi penegak hukum.***