Adapun jenis kanker yang paling sering menyerang perokok adalah kanker paru-paru dan nasofaring.
2. Kerusakan paru-paru
Mengisap rokok juga bisa menyebabkan kerusakan paru-paru dan kehilangan jaringan organ secara permanen.
Kondisi ini membuat perokok menjadi lebih rentan terhadap infeksi paru-paru, seperti tuberkulosis dan pneumonia.
Selain itu, merokok juga lebih berisiko mengalami masalah paru-paru kronis, seperti:
Emfisema, kondisi hancurnya kantung udara pada paru-paru.
Bronkitis kronis, peradangan permanen yang memengaruhi lapisan saluran pernapasan paru-paru.
Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
3. Masalah penglihatan
Kebiasaan buruk merokok dalam jangka panjang juga dapat memengaruhi penglihatan dan saraf optik. Dampaknya dapat berupa:
Glaukoma, peningkatan tekanan pada bola mata. Kondisi ini bisa berujung pada kerusakan dan kehilangan penglihatan permanen.
Katarak, yang menyebabkan penglihatan kabur.
Degenerasi makula terkait usia, yang mengakibatkan kerusakan pada titik pada bagian tengah retina. Dampaknya berupa hilangnya penglihatan sentral.
4. Masalah pada sistem saraf pusat
Salah satu kandungan dalam rokok adalah nikotin, yang sangat memengaruhi suasana hati. Zat ini dapat membangun kebiasaan dan memberi efek ketagihan.
Pada tahap inilah perokok dapat mengalami masalah pada sistem saraf pusat. Akibatnya, mereka jadi kesulitan berhenti merokok.