9 Daerah di Sumsel Siaga Banjir dan Longsor
REL, Palembang — Sebanyak sembilan daerah di Sumatera Selatan (Sumsel) kini resmi menetapkan status siaga darurat banjir dan tanah longsor akibat cuaca ekstrem yang terus melanda.
Status tersebut diputuskan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel guna menangani ancaman bencana hidrometeorologi yang semakin nyata.
Hingga saat ini, sembilan daerah di Sumsel sudah mengadakan siaga darurat bencana banjir dan tanah longsor. Awalnya hanya Musi Banyuasin, Banyuasin, Ogan Komering Ulu (OKU), OKU Timur, OKU Selatan, dan Prabumulih.
Kini bertambah tiga daerah, yaitu Ogan Komering Ilir (OKI), Ogan Ilir (OI), dan Musi Rawas Utara (Muratara),” ujar Sudirman, Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Sabtu (21/12/2024).
Menurut Sudirman, penambahan daerah siaga ini tidak lepas dari peningkatan curah hujan yang mempengaruhi fenomena La Nina.
Wilayah dataran rendah seperti Musi Banyuasin, Muratara, Banyuasin, Musi Rawas, Ogan Ilir, dan Lahat menjadi daerah paling rawan banjir.
BACA JUGA: PPPK Paruh Waktu dan Honorer: Memahami Perbedaan Utama
BACA JUGA: Beri Harapan Baru Transformasi Pelayanan Publik
Sementara itu, ancaman tanah longsor juga mengintai daerah sekitar bantaran sungai.
“Kesiapan personel, peralatan, dan perlengkapan menjadi prioritas dalam penetapan status ini. Kami juga sudah melaksanakan apel siaga di sejumlah daerah untuk memastikan kesiapan menghadapi bencana,” tambahnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meramalkan fenomena La Nina masih akan berlangsung hingga awal tahun 2025.
Kondisi ini diperkirakan akan meningkatkan intensitas hujan, membuat seluruh wilayah di Sumsel berpotensi terdampak.
“Tahun ini kami mengantisipasi agar banjir bandang seperti di awal tahun 2024 tidak terulang. Saat itu, banjir di OKU menjadi yang terparah sejak tahun 2016,” ungkap Sudirman.
Saat ini, BPBD Sumsel tengah berkoordinasi dengan pemerintah provinsi untuk menerbitkan Surat Keputusan (SK) darurat bencana di tingkat provinsi.