Konflik sosial yang kerap terjadi antara masyarakat dan perusahaan tambang juga menjadi perhatian DPRD.
BACA JUGA:11 Pemakai Narkoba Terjaring BNNP di Salah Satu Hiburan Malam
BACA JUGA:Upacara Hari Ibu ke-96 di Empat Lawang, Penuh Khidmat dan Kebanggaan Peran Perempuan
Oleh karena itu, mereka berharap semua pihak, baik pemerintah kabupaten maupun pusat, dapat memberikan perhatian lebih terhadap masalah ini.
Desakan pembangunan flyover atau underpass juga datang dari masyarakat Kecamatan Merapi Timur.
Mereka berharap agar infrastruktur ini segera dibangun untuk mengurangi kemacetan dan dampak negatif dari angkutan batu bara.
Ketua Pemuda Hijau Sumatera Selatan, Kevin Adrian, juga menyoroti dampak kesehatan yang ditimbulkan oleh debu batu bara, yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan pada warga, terutama anak-anak dan lansia.
BACA JUGA:Curi Sepeda Listrik, Warga Desa Suka Maju Terancam 9 Tahun Penjara
BACA JUGA:Urung Divonis Mati, Tiga Kurir 13 Kilogram Sabu Bersyukur
Debu batu bara sangat berbahaya bagi kesehatan, kami mendesak agar pemerintah segera mencari solusi agar masyarakat tidak terus dirugikan, tegas Kevin.
DPRD Lahat berharap agar perusahaan tambang segera mengambil tindakan nyata untuk mengatasi masalah kemacetan dan polusi udara.
Jika tidak ada perubahan, mereka berjanji akan mendesak pemerintah untuk mengambil langkah tegas demi kepentingan masyarakat. (sm)