Sebelumnya, Presiden Prabowo Menyebutkan bahwa setiap porsi makan bergizi akan dianggarkan sebesar Rp10.000. Meski awalnya ditawarkan Rp15.000 per porsi, angka tersebut dinilai sudah memenuhi standar gizi yang layak.
“Kami telah menghitung bahwa Rp10.000 per porsi sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak di berbagai daerah,” kata Prabowo.
Ia juga menambahkan bahwa keluarga dengan tiga hingga empat anak berhak menerima program ini, yang berpotensi menghemat pengeluaran keluarga sebesar Rp30.000-Rp40.000 per hari.
Selain itu, pemerintah juga memastikan adanya bantuan sosial tambahan, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), untuk mendukung masyarakat yang membutuhkan.
BACA JUGA: Program PKH dan BPNT 2025 Cair Januari 2025, Ini Detail Dana dan Syaratnya
BACA JUGA: 6 Makanan yang Tidak Boleh Dimakan Bersama Durian: Cegah Risiko Kesehatan!
Dukungan Swasta dan Dampak Ekonomi
Program ini juga mendapat dukungan dari sektor swasta, seperti Frisian Flag Indonesia (FFI), yang telah menjalankan uji coba sejak Oktober 2024 di 10 sekolah di Kabupaten Bekasi. Dukungan ini menjadi langkah awal dalam memastikan keberhasilan pelaksanaan program secara nasional.
Dengan kombinasi anggaran besar, dukungan koperasi lokal, dan arahan kebijakan berbasis kemandirian pangan, program Makan Bergizi Gratis diharapkan menjadi solusi komprehensif bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia.***