RAKYATEMPATLAWANG - Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, menyerahkan keputusan mengenai libur siswa sekolah selama bulan Ramadan kepada Pemerintah.
Haedar menekankan, hal yang paling penting adalah menjadikan Ramadan sebagai waktu untuk mendidik akhlak, budi pekerti, dan karakter generasi muda.
"Generasi sekarang ini lahir dalam era sistem android, perubahan sosial yang pesat, dan mobilitas yang tinggi, yang membuat sebagian anak-anak tercerabut dari budaya mereka," ujar Haedar setelah acara Tanwir I Aisyiyah di Hotel Tavia Heritage, Jakarta, Rabu (15/1/2025).
Oleh karena itu, Haedar menilai pendidikan agama, akhlak, dan budi pekerti sangatlah penting.
BACA JUGA:Oknum Polisi Tendang Pemotor di Prabumulih: Viral di Media Sosial, Jabatan Dicopot
Ia mengajak agar libur selama Ramadan diisi dengan kegiatan pembinaan akhlak dan karakter, yang dapat dijalankan bersamaan dengan proses pembelajaran.
"Jadikan libur, sekecil apapun durasinya, sebagai waktu untuk fokus membina akhlak dan akal budi, selain tetap ada proses pembelajaran," tambah Haedar.
Selama ini, Haedar mengungkapkan, sekolah-sekolah Muhammadiyah telah memiliki program khusus untuk bulan Ramadan.
"Untuk libur-libur tertentu, kami punya paket khusus, termasuk menghidupkan masjid-masjid sekolah dan kampus untuk pembinaan karakter dan akhlak. Ini sangat penting karena salah satu masalah terbesar di Indonesia adalah pembentukan karakter," tandas Haedar.
BACA JUGA:Top 3 Berita Hari Ini: Konflik Turis Arab, Aksi Sosial Cinta Kuya, dan Ulah Turis Asing di Bali
Sementara itu, pemerintah melalui tiga kementerian-Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Agama, dan Kementerian Dalam Negeri-telah sepakat mengenai libur siswa sekolah selama Ramadan.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, mengatakan bahwa pengumuman resmi terkait surat edaran bersama dari ketiga kementerian akan segera diumumkan.
"Sudah kita bahas tadi malam, nanti pengumumannya akan menunggu surat edaran resmi dari Kementerian Pendidikan Dasar Menengah, Kementerian Agama, dan Kementerian Dalam Negeri," ujar Abdul Mu'ti di Hotel Tavia, Jakarta, Rabu (15/1/2025).