8 Ribu Remaja di Karawang Alami Anemia karena Kebiasaan Makan Seblak dan Bakso, Begini Kata Dokter
REL, Karawang – Sebanyak 8.861 remaja putri di Karawang terdeteksi menderita anemia berdasarkan hasil skrining yang dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Karawang pada akhir 2024.
Dari jumlah tersebut, 346 orang mengalami anemia berat, 3.268 anemia sedang, dan 5.247 anemia ringan.
Pola makan tidak sehat, seperti terlalu sering mengonsumsi jajanan seperti seblak dan bakso, dinilai menjadi penyebab utama kondisi ini.
Hal tersebut disampaikan oleh Dr. dr. Vito Anggarino Damay, SpJP(K), M.Kes, AIFO-K, seorang dokter spesialis jantung dan pembuluh darah.
“Bukan hanya seblaknya yang menjadi masalah, tetapi pola makan yang tidak bergizi. Anemia defisiensi besi sering terjadi, terutama pada perempuan di Indonesia yang pola makannya kurang diperhatikan,” ungkap Dr. Vito pada Minggu (19/1/2025).
BACA JUGA:6 Kelompok yang Harus Waspada: Bahaya Konsumsi Durian untuk Kesehatan
BACA JUGA:Puskesmas Ujung Tombak Pelayanan Kesehatan
Dampak Pola Makan Tidak Sehat
Anemia terjadi akibat rendahnya kadar hemoglobin (HB) yang disebabkan oleh kurangnya asupan zat besi dalam makanan.
Kebiasaan remaja yang hanya makan jajanan seperti seblak tanpa mengimbangi dengan makanan bergizi, seperti daging, sayur, atau protein, memperburuk situasi.
Seblak yang berbahan dasar tepung dianggap kurang memenuhi kebutuhan gizi harian. “Mungkin mereka merasa kenyang setelah makan seblak, tetapi sebenarnya tidak mendapatkan nutrisi yang cukup,” tambah Dr. Vito.
Kondisi ini, jika dibiarkan, dapat memicu masalah kesehatan lain, seperti malanutrisi, obesitas, atau 'skinny fat'—kondisi di mana tubuh terlihat kurus tetapi memiliki lemak tubuh tinggi dan massa otot rendah.
Anemia dan Risiko Kesehatan Remaja
Dinkes Karawang menyoroti pentingnya asupan makanan bergizi untuk mencegah anemia, terutama di kalangan remaja putri. Sosialisasi mengenai pola makan sehat dan pentingnya konsumsi zat besi terus digalakkan.