
BACA JUGA:Seluma Krisis Anggaran: Belanja Pegawai Lampaui Batas Maksimal, Apa Solusinya?
Di tengah ketidakpastian ini, raksasa teknologi asal Taiwan, Foxconn, muncul sebagai calon investor potensial bagi Nissan.
Chairman Foxconn, Young Liu, bahkan mengisyaratkan kesiapan perusahaannya untuk membeli saham Nissan jika kerja sama diperlukan.
“If cooperation requires it (purchasing Nissan shares), we will consider it,” ujar Liu kepada wartawan pada Rabu lalu.
Dampak Besar bagi Industri Otomotif Jepang
BACA JUGA:Efisiensi Anggaran Dipertanyakan! Pengangkatan Deddy Corbuzier Jadi Stafsus Menhan Picu Kontroversi
Gagalnya merger Honda-Nissan menimbulkan pertanyaan besar tentang masa depan industri otomotif Jepang.
Tanpa kolaborasi strategis, mereka berisiko tertinggal dari pesaing global, terutama dalam era kendaraan listrik yang semakin kompetitif. **