REL, Palembang - Salah satu langkah dalam membangkitkan Gerakan Nasional Kembali ke Angkutan Umum (GNKAU) di Sumatera Selatan adalah melalui penerapan feeder untuk meningkatkan konektivitas antarmoda.
Meskipun LRT Sumsel telah menggunakan kendaraan pengumpan tersebut sejak 2023, evaluasi tahun lalu menunjukkan bahwa penggunaan feeder belum sepenuhnya optimal.
Menurut Kepala Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan (BPKARSS) Rode Paulus, evaluasi tersebut menyoroti kurangnya eksklusivitas feeder untuk tujuan akhir LRT Sumsel.
Data menunjukkan bahwa beberapa koridor feeder, seperti koridor 3, 4, dan 7, hanya menyerap sebagian kecil dari total penumpang feeder yang melanjutkan perjalanan ke LRT Sumsel.
BACA JUGA:Sumsel Deklarasikan Netralitas ASN
BACA JUGA:Rektor Unsri Larang Deklarasi Forum Dosen Kritik Jokowi
"Feeder tidak ekslusif untuk tujuan akhir LRT Sumsel. Kita harus memastikan apakah penumpang menggunakan kendaraan pengumpan ini untuk melanjutkan perjalanan dengan LRT atau tidak," kata Rode Paulus.
Selama ini, penggunaan feeder masih gratis dan terbuka untuk umum. Namun, Paulus menyatakan perlunya mempertimbangkan kemungkinan membuat feeder berbayar atau mengkhususkan penggunaannya hanya untuk penumpang LRT.
Rencana tersebut melibatkan kajian yang akan melibatkan akademisi dan pemerintah daerah sebagai pemangku kepentingan setempat.
Saat ini, terdapat tujuh koridor feeder yang beroperasi di Palembang. Meskipun pada awalnya direncanakan ada 17 koridor, namun baru tujuh yang dapat dioperasikan. Paulus berharap agar ke depannya dapat lebih banyak lagi feeder yang beroperasi.
Pada tahun lalu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga menyampaikan perlunya dilakukan re-routing operasional feeder di area Plaju dan Bukit. Meskipun masih dalam tahap kajian, namun data menunjukkan bahwa kedua kawasan tersebut merupakan lokasi yang ramai penduduk.
Kasi Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Aditya Yunianto menekankan pentingnya terus melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap pengelolaan feeder. Dengan demikian, diharapkan persentase pengguna feeder yang melanjutkan perjalanan dengan LRT Sumsel dapat meningkat secara signifikan. (*)