Tanpa sahur, tubuh akan kesulitan mendapatkan asupan vitamin dan mineral yang dibutuhkan.
Akibatnya, Anda lebih rentan terkena penyakit seperti flu, sembelit, atau infeksi lainnya selama berpuasa.
5. Risiko Hipoglikemia
Hipoglikemia atau penurunan kadar gula darah yang terlalu rendah bisa terjadi jika seseorang berpuasa tanpa sahur.
BACA JUGA:Menimati Wisata Alam dan Sejarah Militer Menarik di Lubuklinggau
Gejalanya antara lain pusing, lemas, tubuh gemetar, keringat dingin, hingga kejang dan penurunan kesadaran.
Oleh sebab itu, penting untuk makan makanan bernutrisi saat sahur guna menjaga kadar gula darah tetap stabil.
6. Asam Lambung Naik
Tidak sahur dapat meningkatkan risiko naiknya asam lambung.
BACA JUGA:Menimati Wisata Alam dan Sejarah Militer Menarik di Lubuklinggau
Makan sahur dengan makanan sehat membantu memperlambat proses pengosongan lambung, sehingga risiko asam lambung naik selama puasa bisa berkurang.
Hindari makanan pedas, asam, dan berminyak untuk menjaga kesehatan lambung.
7. Massa Otot Menurun
Tanpa sahur, tubuh kekurangan protein yang diperlukan untuk pembentukan dan perbaikan jaringan otot.
BACA JUGA:Makan Bergizi Gratis Tetap Berjalan Selama Ramadan, Begini Mekanismenya
Akibatnya, massa otot bisa berkurang secara signifikan.
Pastikan mengonsumsi makanan kaya protein seperti telur, ayam, tahu, dan tempe saat sahur agar otot tetap kuat selama puasa.
Kesimpulan
Sahur bukan sekadar rutinitas, melainkan momen penting yang berpengaruh besar terhadap kondisi tubuh selama menjalani puasa Ramadhan.
BACA JUGA:Misteri Hilangnya Kades Deli Serdang di Jembatan Lau Luhung: Motor Ditemukan, Jejak Menghilang