Semua bantuan ini disalurkan melalui pos dapur umum yang ada di kantor kecamatan, yang kemudian didistribusikan ke titik-titik terdampak banjir oleh aparat desa dan kecamatan.
Rohma Juwita, Kepala BPBD Muratara, menyampaikan bahwa bencana banjir di wilayah Kecamatan Rawas Ilir masih berlangsung hingga saat ini.
Bahkan, meskipun beberapa wilayah lainnya sudah mulai surut, Rawas Ilir masih terendam dengan kedalaman mencapai 2 hingga 3 meter. BPBD juga mencatat ada tiga korban jiwa akibat terseret arus banjir.
“Banjir terjadi karena air di Sungai Musi dan Sungai Rawas tertahan. Jika hujan deras terjadi di hulu sungai Rupit dan Rawas, kami khawatir akan ada banjir susulan,” kata Rohma.
BACA JUGA:Jangan Berangkat Lewat Jalur Ilegal
Berdasarkan pendataan yang dilakukan oleh BPBD, lima kecamatan terdampak banjir, yaitu Rawas Ilir, Karang Dapo, Rupit, Karang Jaya, dan Rawas Ulu, yang mencakup 34 desa.
Saat ini, pendataan masih terus dilakukan untuk memastikan bantuan tepat sasaran.
Banjir yang melanda Kabupaten Muratara sejak 11 hari lalu ini masih meninggalkan tantangan besar bagi pemda dan warga setempat.
Meskipun berbagai upaya bantuan, baik berupa pelayanan kesehatan keliling dan distribusi logistik, telah digulirkan, kendala utama tetap pada akses transportasi perairan yang terbatas.
BACA JUGA:Wabup Rohman Serukan 'Satu Komando, Satu Frekuensi untuk Muba'
Pemerintah setempat, bersama dengan masyarakat, berupaya sekuat tenaga untuk membantu para korban agar dapat bertahan hingga kondisi kembali normal. (*)