REL, Bima – Di balik perbukitan dan perairan tenang di Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), tersembunyi surga eksotis bernama Pantai Pink Lambu.
Pantai dengan pasir berwarna merah muda ini tak hanya menyita perhatian wisatawan lokal, tapi juga menjadi primadona turis mancanegara.
Terletak di Desa Lambu, destinasi ini hanya bisa diakses melalui jalur laut menggunakan perahu nelayan tradisional dari Pelabuhan Sape atau Lambu.
Meski aksesnya tidak mudah, pengunjung justru disuguhi keindahan laut yang memesona selama perjalanan satu jam menuju lokasi.
BACA JUGA:Timnas Indonesia U-17 Buka Peluang ke Piala Dunia
“Kalau hari-hari biasa, pengunjung sedikit. Ramai biasanya saat libur Lebaran atau akhir pekan,” ujar Muhammad (42), pemilik perahu yang biasa mengantar wisatawan ke pantai tersebut, Sabtu (5/4/2025).
Biaya sewa perahu menuju Pantai Pink Lambu berkisar antara Rp100 ribu hingga Rp150 ribu per orang.
Namun, keindahan yang didapat setimpal: air laut sejernih kristal, hamparan pasir merah muda yang unik, dan padang savana dari kejauhan menjadi suguhan alami yang memukau.
Tak heran jika pantai ini sering menjadi destinasi favorit wisatawan asing dari berbagai negara yang datang melalui jalur darat Labuan Bajo, Bali, dan Lombok.
BACA JUGA:Fokus Bawa Liverpool Juara Liga Inggris
Mereka datang untuk berenang, berjemur, atau sekadar menikmati ketenangan suasana pantai.
Agil (30), salah satu pengunjung asal Kota Bima, mengaku takjub.
“Tidak rugi ke sini. Pantainya sangat bagus, air lautnya juga jernih,” katanya setelah menyewa perahu bersama keluarganya.
Namun, tak semua pengunjung merasa nyaman. Nuraidah (40) menilai fasilitas umum di sekitar pantai masih minim.
BACA JUGA:Halal Bihalal dengan Pengendara Becak dan Pedagang Asongan
“Pantai Pink Lambu ini juga perlu disiapkan toilet umum dan tempat makan,” keluhnya.
Dengan potensi wisata yang besar, warga berharap perhatian lebih dari pemerintah daerah.
Apalagi Pantai Pink Lambu terbukti mampu menarik wisatawan dari dalam dan luar negeri, khususnya saat musim liburan.
Jika dikelola lebih baik, bukan tidak mungkin Pantai Pink Lambu akan bersaing dengan destinasi wisata kelas dunia lainnya. **