Permintaan Subsidi Tarif Tol untuk Truk
Sebagai solusi, Mahendra meminta pemerintah dan operator jalan tol mempertimbangkan penyamaan tarif antara truk (golongan II-IV) dengan kendaraan pribadi (golongan I).
Ia menyebutkan bahwa bila truk-truk besar enggan lagi menggunakan tol, justru operator tol-lah yang akan rugi karena volume lalu lintas menurun, sementara mereka tetap harus menanggung beban cicilan pembangunan infrastruktur.
“Kalau truk-truk ini ogah lewat tol, siapa yang rugi? Operator tol juga akhirnya, karena mereka masih punya kewajiban finansial,” tutupnya.
BACA JUGA:Mansa Musa, Raja Muslim dari Afrika Barat yang Bikin Kairo Lumpuh karena Bagi-Bagi Emas
Dengan situasi ini, pemerintah dan operator tol dihadapkan pada dilema: menaikkan tarif untuk menutup biaya pembangunan, atau mempertahankan tarif agar tidak menghambat roda distribusi logistik nasional.***