REL, Pagaralam – Wali Kota Pagaralam, Ludi Oliansyah menyoroti kembali persoalan banjir yang terjadi di sejumlah titik Kota Pagaralam.
Dalam sebuah kesempatan apel gabungan bersama jajaran Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) dan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Pagaralam.
Kak Ludi mempertanyakan mengapa banjir masih bisa terjadi di daerah dataran tinggi, seperti Pagaralam yang dikenal sebagai ‘Tanah Besemah’.
“Kenapa banjir bisa terjadi di tanah Besemah? Ini seharusnya menjadi bahan renungan. Kita harus malu, sebab daerah kita berada di dataran tinggi,” tegas Kak Ludi.
BACA JUGA:Kondisi Jalan Makin Memprihatinkan, Warga Minta Segera Dibangun
Kak Ludi lantas meminta Dinas PUTR untuk melakukan perencanaan yang lebih detail dan berbasis data dalam mengusulkan program Dana Insentif Daerah (DID).
Menurutnya, penyebab banjir tidak bisa hanya dilihat secara kasat mata, melainkan harus dihitung berdasarkan volume air yang masuk dan keluar dari wilayah terdampak.
“Kalau membuat DID, harus jelas dari mana asal limpasan airnya. Contohnya, banjir di Jalan Gunung, itu airnya dari mana? Harus dihitung mulai dari pangkalnya, seperti Curup Embun. Debit air yang turun dari sana harus dihitung dengan data curah hujan tertinggi yang pernah terjadi di Pagaralam,” jelasnya.
Kak Ludi menegaskan, penanganan banjir membutuhkan pendekatan ilmiah dan teknis yang tepat. Karena itu Ia menginstruksikan agar Dinas PUTR segera menyusun kajian teknis yang komprehensif dengan melibatkan data hidrologi, topografi, dan klimatologi secara detail.
BACA JUGA:Penghitungan Suara PSU Pilkada Dimulai
“Dengan perencanaan yang matang, diharapkan program pengendalian banjir di Kota Pagaralam bisa lebih efektif, efisien, dan benar-benar menyentuh akar persoalan,” tandasnya. (rer)