EMPATLAWANG, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Kabupaten Empat Lawang menjadi sorotan setelah harga jual biji kopi yang menembus angka fantastis.
Dalam beberapa waktu terakhir, harga kopi robusta di wilayah ini telah mencapai puncaknya, mencapai lebih dari Rp 40 ribu per kilogram.
Fenomena ini menjadi perbincangan hangat, terutama di kalangan petani dan pelaku industri kopi.
Berdasarkan pantauan langsung dari lapangan oleh para wartawan, harga jual kopi robusta di Kabupaten Empat Lawang bervariasi, namun umumnya berkisar antara Rp 43 ribu hingga Rp 45 ribu per kilogram.
BACA JUGA:Pj Bupati Muncul Tanpa Pengawalan
BACA JUGA:Apakah Makan Sate Baik bagi Kesehatan Tubuh?
Di Muara Pinang, salah satu wilayah di kabupaten ini, harga mencapai titik tertinggi pada Rp 45 ribu per kilogram.
Sementara itu, di wilayah lain seperti Pendopo, harga tidak jauh berbeda, berkisar antara Rp 43 ribu hingga Rp 44 ribu per kilogram.
Namun, harga beli yang ditawarkan kepada para petani tidak selalu stabil. Para toke atau pengepul kopi mempertimbangkan kualitas biji yang mereka beli.
Biji kopi yang kering dan bersih biasanya mendapatkan penawaran harga lebih tinggi, mencapai Rp 44 ribu hingga Rp 45 ribu per kilogram.
BACA JUGA:Polres Empat Lawang Kawal Logistik Pemilu ke KPU
Namun, untuk biji kopi dengan kualitas rendah, seperti biji kopi gledekan yang baru dipetik dan belum melalui proses pengeringan, harganya cenderung turun.
Kondisi ini memberikan tantangan tersendiri bagi para petani kopi di daerah ini. Apan, salah seorang petani kopi di Pendopo, mengungkapkan kekhawatirannya.
Meskipun harga kopi sedang tinggi, namun bagi petani seperti dia yang memiliki pohon kopi tua yang produksinya tidak seberapa, hasil penjualan tidak selalu sebanding dengan modal yang telah dikeluarkan, terutama untuk pemupukan dan pengendalian hama.
Tidak hanya Apan, Zul, seorang petani kopi lainnya di Pendopo, juga mengutarakan keprihatinannya.