Fasilitas Lengkap dan Modern
Kementerian Pekerjaan Umum akan membangun sekolah ini di atas lahan 5–10 hektare, lengkap dengan ruang kelas, asrama, tempat ibadah, kantin, dan lapangan olahraga.
Fasilitas ini dirancang agar anak-anak belajar dengan nyaman dan tumbuh dalam lingkungan yang sehat.
Sekolah Rakyat pertama akan dibuka di UPT Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL), Bekasi, Jawa Barat.
Total, akan ada 53 lokasi sekolah rakyat yang siap menerima siswa di tahun ajaran 2025–2026, tersebar dari Jawa hingga Papua.
BACA JUGA:Berapa Gaji Masinis KAI? Ini Gaji dan Tunjangan Pegawai Masinis Terbaru 2025
Pendaftaran Membludak, Seleksi Ketat
Hingga pertengahan Mei 2025, sebanyak 7.700 calon peserta didik telah mendaftar. Proses seleksi berlangsung bertahap, dimulai dari verifikasi ekonomi, tes kesehatan (21 Mei), home visit (22–24 Mei), hingga wawancara orang tua dan anak.
“Orang tua wajib memberikan izin karena anak-anak akan tinggal di asrama. Namun mereka bebas mengunjungi anaknya kapan saja,” tegas Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial, Agus Zainal Arifin.
Perekrutan Guru Melalui Skema PPPK
Agar pendidikan berjalan optimal, guru-guru di Sekolah Rakyat akan direkrut melalui skema mirip seleksi PPPK, dengan sistem seleksi efisien yang mampu menjaring ribuan peserta dalam waktu singkat.
“Kami siap menyelesaikan seleksi guru maksimal dalam enam hari,” ujar Wakil Kepala BKN Haryomo Dwi Putranto.
BACA JUGA:Berapa Gaji Masinis KAI? Ini Gaji dan Tunjangan Pegawai Masinis Terbaru 2025
Didukung Perguruan Tinggi
Dua perguruan tinggi ternama, Universitas Brawijaya dan UNESA, menyatakan siap mendukung penyelenggaraan Sekolah Rakyat. Ini menunjukkan bahwa dunia akademik turut menyambut antusias inisiatif besar ini.
Sekolah Rakyat menjadi simbol komitmen pemerintah di era Presiden Prabowo untuk memuliakan rakyat miskin, bukan hanya dengan bantuan langsung, tetapi dengan memberikan masa depan lewat pendidikan berkualitas.***