REL,BACAKORAN.CO — Kota Bandung, yang terkenal dengan keindahan alam dan iklim sejuknya, juga menawarkan destinasi wisata edukatif yang kaya nilai pengetahuan.
Salah satunya adalah Museum Geologi Bandung, yang tidak hanya menampilkan sejarah geologi Indonesia, tetapi juga memberikan pengalaman pembelajaran visual dan interaktif bagi semua kalangan.
Terletak strategis di Jalan Diponegoro No. 57, Cihaur Geulis, Kecamatan Cibeunying Kaler, Kota Bandung, museum ini menjadi salah satu ikon edukasi di Jawa Barat.
Gedung museum merupakan bangunan bersejarah peninggalan kolonial yang telah direnovasi untuk mengakomodasi kebutuhan wisata edukatif modern.
BACA JUGA:Museum Negeri Bengkulu, Pusat Wisata Edukasi yang Menyimpan Lebih dari 6.000 Koleksi Bersejarah
Koleksi Lengkap dan Interaktif
Museum Geologi Bandung menyimpan lebih dari 250.000 koleksi batuan dan mineral, serta sekitar 60.000 fosil yang berasal dari berbagai penjuru Nusantara.
Koleksi-koleksi tersebut tidak hanya dipajang secara statis, namun disajikan dengan pendekatan visual dan interaktif, sehingga pengunjung dapat memahami proses ilmiah dengan cara yang menyenangkan.
Di bagian Ruang Orientasi, pengunjung disambut dengan peta geografi Indonesia dan penjelasan tentang fenomena alam seperti gunung api, gempa bumi, serta persebaran flora dan fauna.
Ruangan ini menjadi pintu pembuka yang memperkenalkan dasar-dasar geologi Nusantara.
Masuk ke Ruang Sayap Barat, museum menyajikan informasi tentang pembentukan bumi, struktur geologi pulau-pulau besar Indonesia, dan beragam jenis batuan dari seluruh wilayah tanah air. Pengunjung dapat melihat langsung bentuk dan tekstur batuan yang telah berusia jutaan tahun.
BACA JUGA:Museum Timah Indonesia: Destinasi Wisata Pendidikan Bersejarah di Pangkalpinang
Lantai Dua: Tambang Emas hingga Minyak dan Gas
Di lantai dua, terdapat Ruang Tengah yang menyuguhkan maket tambang emas terbesar di Indonesia yang berada di Papua. Tak hanya itu, ada juga miniatur menara pengeboran minyak dan gas bumi yang menjelaskan peran geologi dalam eksplorasi energi.
Tak kalah menarik, Ruang Timur dibagi menjadi tujuh ruangan kecil yang masing-masing menjelaskan bagaimana aktivitas geologi dapat mempengaruhi kehidupan manusia, seperti bencana alam, sumber daya tambang, dan keberlangsungan lingkungan hidup.