Samsung mulai memindahkan pengembangan intensif S Pen ke lini Galaxy Tab dan Galaxy Book. Tablet menjadi medan tempur baru S Pen, bukan lagi smartphone.
3. Permintaan Pasar yang Bergeser
Survei internal Samsung menunjukkan sebagian besar pengguna flagship lebih memprioritaskan baterai, kamera, dan performa — bukan stylus.
BACA JUGA:5 Rekomendasi HP Redmi Rp1 Jutaan Mirip iPhone: Desain Mewah, Kamera Jernih, Harga Bersahabat!
BACA JUGA:Infinix Hot 60i Segera Rilis di Indonesia! HP Rp1 Jutaan dengan Kamera 50MP dan RAM hingga 12GB
Indikasi dari Produk Sebelumnya
Tanda-tanda arah baru ini sudah mulai terlihat sejak Galaxy S25 Ultra, yang dirilis pada 2025:
S Pen tetap hadir, namun mengalami penurunan fitur seperti hilangnya Bluetooth Air Actions.
Galaxy Z Fold7 yang akan diluncurkan juga dikabarkan tidak lagi fokus pada dukungan stylus penuh demi mengejar desain ramping.
Reaksi Pengguna: Polarisasi Opini
Pro:
“Lebih baik punya baterai tahan 2 hari daripada stylus yang jarang dipakai.”
“Kalau buat gambar atau catatan serius, saya pakai tablet. HP buat komunikasi dan multitasking ringan.”
Kontra:
“Tanpa S Pen, Ultra bukan Ultra lagi. Buat apa beli flagship kalau identitasnya hilang?”
“Saya pakai S Pen setiap hari untuk kerja. Ini bukan sekadar alat, ini bagian dari workflow saya.”
Jika Galaxy S27 Ultra benar-benar hadir tanpa S Pen bawaan, Samsung mungkin akan mengikuti jejak Galaxy S21 Ultra — tetap mendukung S Pen, tapi tidak ada slot internal, sehingga pengguna harus membeli casing khusus. Solusi ini dinilai kurang praktis dan justru membebani pengguna setia.
Transformasi Besar atau Pengkhianatan Warisan