ke landasan pacu: terbang ke Doha.
Sampai Doha pun tidak menentu. Sampai pukul empat sore (Senin) mereka masih
tertahan di Doha. Jadwal pesawat memang berubah-ubah.
Alhamdulillah, sepanjang hari kemarin WA saya sudah berhasil tidak lagi centang
dua. Berarti Purkon dkk sudah tidak bisa dihubungi. Sudah berada di atas pesawat --
mestinya tadi malam bisa mendarat di Jakarta.
Saya tidak tahu apa yang terjadi setelah gencatan senjata. Tidak ada pengumuman
berapa lama gencatan senjata itu. Yang jelas di Iran berlangsung kegembiraan: Iran
menang, teriak mereka.
"Sejak perang dunia ke-2 hanya dua negara yang berani melawan Amerika. Yang
satu Iran. Satunya lagi Iran," kata mereka.
Anda pun sepakat: gencatan senjata ini amat rapuh. Bagi Iran itu sangat sementara.
Yang penting: jangan sampai di saat perayaan 10 Muharam Iran dalam keadaan
perang.
Perayaan Asyura itu akan jatuh pada hari Selasa tanggal 7 Juli. Jutaan orang Iran
melakukan jalan kaki sejauh 60 km menuju Karbala: untuk mengenang