Giliran saya yang tidak bisa lagi menghubungi Purkon Hidayat. Selalu centang satu.
Sebelum itu Purkon masih sempat memberi kabar. "Kami ternyata harus mendarat
dulu di Jeddah, Arab Saudi," tulisnya di WA.
Padahal, menurut jadwal, pesawat evakuasi itu terbang dari Baku, Azerbaijan, ke
Doha di Qatar. Dari Doha akan terbang ke Jakarta. Seharusnya Senin sore sudah
bisa mendarat di Jakarta.
Minggu malam itu pesawat tersebut tidak bisa mendarat di Doha. Bandara Doha
mendadak ditutup. Penerbangan dialihkan ke Jeddah –dua jam lebih ke barat.
Anda sudah tahu mengapa Doha tutup: Iran meluncurkan rudal-rudalnya ke arah
Qatar. Sasaran Iran: pangkalan militer Amerika Serikat di Qatar. Itu sebagai balasan
atas serangan Amerika ke instalasi nuklir Iran malam sebelumnya.
Di bandara Jeddah, Purkon dkk tidak boleh turun dari pesawat. Selama enam jam.
Tanpa kabar kapan bisa terbang lagi.
Setelah enam jam tersiar kabar terjadi gencatan senjata antara Iran, Israel dan
Amerika Serikat. Tak lama kemudian pesawat yang ditumpangi Purkon dkk kembali