REL, JAKARTA - Bayangkan sebuah ponsel yang bisa dilipat, dibuka, lalu dilipat lagi—tiga kali. Bukan sekadar gimmick, Samsung tengah bersiap meluncurkan smartphone tri-fold pertama mereka, dan ini bukan ponsel biasa. Dari bocoran yang beredar, perangkat ini bisa jadi inovasi paling ambisius dalam sejarah ponsel lipat modern. Tapi… tunggu dulu. Dengan harga selangit mencapai Rp45 juta, apakah layak?
Yuk kita bongkar satu per satu, dari desain, spesifikasi, sampai “keanehan” keputusan Samsung yang bikin banyak fans garuk-garuk kepala.
Desain: Titanium yang Gagah, Tapi...
Menurut leaker teknologi kenamaan @PandaFlashPro, smartphone tri-fold dari Samsung ini akan menggunakan kombinasi titanium dan aluminium sebagai bahan utama rangka dan bodinya. Ini bukan sekadar pilihan gaya, tapi strategi serius untuk menangani daya tahan perangkat lipat tiga layar, yang tentu akan mengalami banyak lipatan dan tekanan setiap harinya.
BACA JUGA:Ini 5 Rekomendasi Wisata Religi di Cimahi yang Wajib Dikunjungi
Titanium sendiri bukan hal asing bagi Samsung. Di seri Galaxy S Ultra, material ini sudah lebih dulu mencuri perhatian karena kekuatannya yang ringan dan tahan banting. Tapi mengaplikasikannya ke perangkat lipat besar? Ini eksperimen besar, dan tentu saja, mahal!
Spesifikasi: Dapur Pacu Ganas, Kamera Biasa Saja
Untuk urusan performa, Samsung tampaknya tidak main-main. Dapur pacu diperkirakan akan menggunakan Snapdragon 8 Elite, prosesor flagship dari Qualcomm yang juga akan menjadi “otak” di Galaxy S25.
Prosesor ini akan dipasangkan dengan RAM LPDDR5X 16GB, angka yang lebih dari cukup untuk semua kebutuhan berat, mulai dari multitasking ekstrem, gaming 3D, hingga fitur AI masa depan. Bahkan bisa dibilang, ini bukan cuma ponsel, tapi komputer kecil lipat tiga di tangan Anda.
BACA JUGA:Wajib Dikunjungi, Ini 5 Rekomendasi Wisata Pendidikan di Lampung
Namun, di balik spesifikasi “dewa” itu, ada satu keputusan yang bikin banyak orang bertanya-tanya: tidak ada kamera under-display (UDC).
Alih-alih menyematkan teknologi kamera tersembunyi di bawah layar seperti yang digembar-gemborkan selama ini, Samsung justru memilih kembali ke punch-hole kamera 12MP. Biasa banget, bukan?
Tapi ini bukan tanpa alasan. Teknologi UDC sampai hari ini memang masih belum mampu memberikan hasil jepretan yang tajam, apalagi di kondisi gelap. Jadi keputusan ini bisa dibilang kompromi realistis, walau tetap menyisakan kekecewaan.
Baterai: Cukup atau Kurang?
BACA JUGA:Sepi Pembeli Setelah Penataan
Masuk ke bagian yang paling “mengkhawatirkan” dari ponsel tiga layar ini: daya tahan baterai.
Dengan tiga panel layar aktif (yang kemungkinan besar semuanya AMOLED), kebutuhan daya tentu sangat tinggi. Tapi, dari bocoran yang beredar, kapasitas baterainya hanya sekitar 4.400 mAh.
Cukup? Mungkin. Ideal? Jelas tidak.