Karena resolusi bukan segalanya.
Banyak pengguna awam terjebak dalam angka megapiksel, padahal kualitas gambar jauh lebih dipengaruhi oleh ukuran sensor, teknologi pemrosesan gambar, dan algoritma AI.
BACA JUGA:Dinkominfo Muba Pastikan Transparansi Informasi Desa
Jadi meski sama-sama 200MP, sensor Sony berukuran lebih besar kemungkinan akan memberi hasil jepretan yang lebih hidup dan natural dibanding ISOCELL HP2.
Kenapa Samsung Beralih ke Sony?
Pertanyaannya, kenapa Samsung rela menyingkirkan ISOCELL yang selama ini jadi andalan?
Jawabannya bisa jadi sangat strategis.
BACA JUGA:Gambo Muba Curi Perhatian di Puncak HUT Dekranas ke-45 Balikpapan
-
Teknologi Sony Lebih Matang:
Sony sudah bertahun-tahun menjadi pemimpin di industri sensor kamera, bukan hanya di smartphone, tapi juga kamera mirrorless profesional. Banyak brand flagship seperti Xiaomi 14 Ultra, Vivo X100 Pro, dan bahkan iPhone generasi terbaru mengandalkan sensor Sony. -
Persaingan Semakin Ketat:
Di pasar flagship, kamera jadi faktor penentu. Dan dalam beberapa tahun terakhir, Samsung mulai dikritik karena foto malam hari-nya yang kurang natural, atau efek "over sharpening" di ISOCELL. Mengadopsi sensor Sony bisa jadi cara Samsung untuk naik level dalam kualitas foto. -
Persiapan untuk Snapdragon 8 Elite 2:
Rumor juga menyebutkan bahwa Sony sedang mengembangkan sensor 200MP yang dioptimalkan untuk chipset Snapdragon 8 Elite 2. Kebetulan? Tidak juga. Galaxy S26 Ultra hampir pasti akan jadi salah satu ponsel pertama yang memakai SoC ini.
Langkah Samsung: Terlambat atau Cerdas?
Kalau kamu mengikuti tren, kamu pasti tahu bahwa Xiaomi 14 Ultra dan Vivo X100 Pro+ sudah memakai sensor Sony tipe 1 inci, seperti IMX989 dan IMX903, yang terkenal mampu menghasilkan foto ala kamera DSLR dalam genggaman tangan.
Sementara itu, Samsung tampaknya mulai sadar bahwa menjaga gengsi dengan memaksakan ISOCELL justru bisa jadi bumerang. Ini adalah pengakuan tak langsung bahwa teknologi Sony untuk saat ini memang lebih unggul.
BACA JUGA:Demarai Gray Gaspol Latihan
Dan kalau kita boleh jujur, ini bukan aib. Apple pun tak membuat sensor kameranya sendiri. Bahkan banyak brand besar saling berbagi teknologi untuk hasil terbaik.
Apakah Ini Akhir dari ISOCELL?
Belum tentu.
Samsung mungkin hanya mengambil jeda sementara untuk mengembangkan generasi baru ISOCELL yang bisa menyaingi performa Sony. Atau bisa jadi ISOCELL akan difokuskan ke lini mid-range seperti Galaxy A series, sementara lini Ultra memakai yang terbaik dari yang terbaik, tanpa kompromi—termasuk sensor buatan pesaing.