Development (IBCSD), PISAgro, dan Cocoa Sustainability Partnership (CSP) menggelar Dialog
Yurisdiksi Komoditas Karet bertajuk “Mendorong Keberlanjutan Karet Indonesia melalui Ketertelusuran
dan Inklusi Petani”.
Dialog yang berlangsung selama dua hari ini dibuka langsung oleh Wakil Bupati Muba, Kyai Rohman,
yang menegaskan pentingnya integritas, legalitas, dan kolaborasi lintas sektor dalam mentransformasi
rantai pasok karet yang berkelanjutan.
"Petani kita adalah ujung tombak. Maka dari itu, Pemkab Muba hadir memastikan bahwa petani tidak
berjalan sendiri. Kita dorong agar mereka bisa masuk ke pasar global melalui sistem yang tertelusur,
legal, dan berkeadilan," tegas Wabup Rohman.
BACA JUGA:Harga Cabai Rawit Hijau di Empat Lawang Naik Tipis, Komoditas Lain Stabil
Hari pertama dialog diisi dengan diskusi panel bersama narasumber dari Kementerian Pertanian,
GAPKINDO, PT Kirana Megatara, PT Pinago Utama, RLU, SNV, GIZ, WRI, dan Balai Penelitian Karet
Sembawa. Kegiatan dipandu Koordinator PUKL Muba, Ir. Yuwono Aries, ST. Diskusi dilanjutkan dengan
kunjungan lapangan ke Desa Bandar Jaya, Kecamatan Sekayu, untuk menyaksikan praktik baik dalam
pengelolaan lahan petani karet.
Hari kedua difokuskan pada simulasi penginputan e-STDB, praktik geotagging lahan, serta dialog