Era AI Ancam Jurusan Kuliah Ini! Peminat Merosot Tajam, Lulusan Banyak Beralih Profesi

Selasa 05 Aug 2025 - 19:30 WIB
Reporter : Adi Candra
Editor : Adi Candra

Rel, Bacakotan.co – Perkembangan teknologi yang begitu pesat dalam satu dekade terakhir membawa dampak besar terhadap dunia pendidikan tinggi. 

Kecerdasan buatan (AI), otomatisasi, dan digitalisasi menjadi katalis utama perubahan kebutuhan industri global. Tak heran, jurusan-jurusan yang dulu populer kini mulai ditinggalkan karena dianggap kurang relevan di era teknologi canggih.

Fenomena ini mengubah pola pikir generasi muda. Calon mahasiswa kini tak hanya mempertimbangkan minat dan bakat dalam memilih jurusan kuliah, tetapi juga prospek karier di masa depan. 

Banyak jurusan tradisional yang dahulu menjadi incaran, kini justru sepi peminat. Bahkan, tak sedikit lulusan jurusan tersebut yang akhirnya beralih profesi, seperti menjadi kepala desa (kades) atau membuka usaha sendiri.

Berikut ini adalah 10 jurusan kuliah yang mulai kehilangan pamor dan peminat akibat disrupsi teknologi dan dominasi AI:

BACA JUGA:Pemkab Empat Lawang Tunjukkan Komitmen Kuat Tertibkan Aset Daerah, Wabup Hadiri Rapat Strategis di Kementerian

BACA JUGA:Son Heung-min Tinggalkan Tottenham Hotspur

1. Bahasa Asing

Jurusan bahasa seperti Prancis, Jerman, dan Italia mengalami penurunan drastis. Banyak universitas di Amerika Serikat dan Australia sudah menutup program ini karena rendahnya minat. Penyebab utamanya adalah kemajuan AI dalam penerjemahan bahasa, seperti Google Translate dan perangkat lunak serupa, yang dianggap mampu menggantikan penerjemah manusia.

2. Sastra dan Literatur Inggris

Meski tetap punya nilai akademis tinggi, jurusan ini kian ditinggalkan karena prospek kerja yang terbatas. Generasi muda kini lebih tertarik pada jurusan komunikasi, penulisan digital, hingga studi media yang lebih sesuai dengan kebutuhan industri konten modern.

3. Antropologi dan Arkeologi

Jurusan ini dianggap kurang aplikatif dan cenderung akademik. Di tengah dunia kerja yang serba cepat dan praktis, peluang kerja lulusan antropologi dan arkeologi dianggap sempit.

4. Filsafat

Meski melatih logika dan berpikir kritis, filsafat kini tak menjadi prioritas pilihan karena minimnya pekerjaan langsung yang membutuhkan keahlian ini secara praktis.

Kategori :