Di sisi lain, itel P55 5G menawarkan pendekatan berbeda. Alih-alih banyak lensa, ponsel ini hanya membawa dua kamera belakang, tapi salah satunya beresolusi 50 MP.
Konfigurasinya adalah:
-
Kamera utama 50 MP
-
Kamera sekunder (AI lens)
-
LED flash
Meski lebih sederhana, secara angka jelas terlihat unggul. Kamera utama 50 MP biasanya lebih mampu menangkap detail yang tajam, terutama di siang hari dengan cahaya cukup.
BACA JUGA:Sinergi DPRD dan Pemkab, 13 Raperda Masuk Propemperda Musi Rawas 2025
BACA JUGA:Ratna Machmud–Suprayitno Ditetapkan Jadi Bupati–Wabup Terpilih 2025–2030 dalam Paripurna DPRD Mura
Untuk kamera depan, spesifikasinya mirip dengan Infinix, yakni 8 MP dengan kemampuan perekaman video 1080p. Tambahan menariknya, kamera depan ini juga sudah mendukung face unlock, fitur yang makin diminati pengguna muda.
Adu Hasil Foto: Angka Bukan Segalanya
Kalau melihat angka, itel P55 5G terlihat jauh lebih menjanjikan. Kamera 50 MP jelas lebih “wah” dibanding 16 MP milik Infinix. Tapi dalam fotografi mobile, angka megapiksel bukan satu-satunya penentu.
Kualitas foto ditentukan juga oleh:
-
Ukuran sensor – sensor lebih besar berarti lebih banyak cahaya yang ditangkap.
-
Aperture lensa – lensa dengan bukaan besar lebih baik untuk low light.
-
Software pemrosesan gambar – inilah yang sering menjadi penentu. Brand dengan algoritma AI canggih bisa menghasilkan foto lebih jernih meski megapiksel kecil.
Di sinilah Infinix punya sedikit keunggulan. Meski resolusi kamera utama hanya 16 MP, kombinasi quad-camera dan optimisasi software membuat hasil foto lebih variatif, terutama untuk portrait dengan efek bokeh.
Sementara itu, itel dengan kamera 50 MP memang unggul dalam detail. Foto siang hari terlihat tajam, tapi dalam kondisi low light sering muncul noise jika software tidak bekerja maksimal.