Gubernur Deru Wajibkan ASN Sumsel Kenakan Wastra Daerah

Sabtu 11 Oct 2025 - 18:51 WIB
Reporter : Arul
Editor : Arul

REL, Palembang — Suasana semarak penuh warna mewarnai Dinning Hall Jakabaring Sport City (JSC), Palembang, Kamis (9/10/2025), saat ribuan pelaku ekonomi kreatif, desainer muda, dan pengrajin lokal beramai-ramai menyambut gelaran akbar Festival Kreatif Sriwijaya 2025. Acara ini kian istimewa dengan peluncuran (Launching) Wastra Warisan Sumsel, sebuah upaya revitalisasi kain-kain langka daerah yang nyaris punah.

Di tengah gegap gempita semangat kebudayaan dan ekonomi kreatif, Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Herman Deru, mengeluarkan sebuah seruan tegas yang langsung menjadi kebijakan:

“Mulai Jumat depan, seluruh ASN di Sumatera Selatan wajib memakai wastra daerah.”

Instruksi ini, menurut Herman Deru, bukanlah sekadar aturan berpakaian biasa, melainkan sebuah langkah nyata dan strategis untuk menanamkan rasa bangga terhadap warisan budaya Sumsel sekaligus menjadi motor penggerak roda ekonomi kreatif daerah.

BACA JUGA:Pentingnya Perencanaan Kebutuhan Pengantar Kerja yang Akurat

“Wastra Sumsel adalah karya seni, simbol modernitas, dan identitas kita sebagai orang Sumsel,” ujar Herman Deru dengan nada tegas. Ia berharap kebijakan ini akan menciptakan permintaan pasar yang konsisten bagi para pengrajin dan UMKM lokal.

Gerakan kolektif ini, yang akan menjadikan motif khas Sumsel 'berkibar' di kantor pemerintahan dan ruang publik setiap Jumat, diharapkan mampu menumbuhkan kecintaan terhadap produk lokal, menjadikan Wastra Sumsel bukan hanya simbol budaya, tetapi juga peluang bisnis dan identitas baru di mata nasional.

Sementara itu, Ketua Dekranasda Sumsel, Hj. Febrita Lustia Herman Deru, menjelaskan bahwa peluncuran Wastra Warisan Sumsel merupakan hasil penelusuran panjang timnya terhadap kain-kain langka. Salah satu penemuan yang membanggakan adalah Kain Songket Ughan dari Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), yang dulunya hanya tersimpan dalam dokumentasi museum di luar negeri.

“Sekarang, kain itu kembali ditenun oleh tangan-tangan pengrajin lokal. Inilah bukti bahwa warisan budaya kita bisa hidup kembali,” ujar Feby Deru penuh bangga.

BACA JUGA:Bupati H M Toha Tohet Tinjau Venue Porprov di Sungai Lilin

Selain Songket Ughan, Dekranasda berhasil menghadirkan kembali wastra khas dari berbagai daerah, seperti Kain Bidak Cukit asal Ogan Komering Ilir (OKI), Bidak Galah Napuh dari OKU Timur, hingga Perlung Besemah dari Pagaralam. Kehadiran kain-kain ini dengan motif dan filosofi uniknya merepresentasikan jati diri masyarakat setempat.

Festival Kreatif Sriwijaya 2025 menjadi bukti nyata sinergi antara pemerintah, UMKM, dan generasi muda dalam memperkuat ekonomi berbasis budaya. Herman Deru menyebut festival ini sebagai ruang lahirnya gagasan besar yang bermanfaat secara ekonomi dan sosial.

“Anak muda Sumsel harus berani berkreasi dan menciptakan sesuatu yang baru. Kreativitas mereka adalah bahan bakar pembangunan,” pungkasnya, menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung industri kreatif.

Festival ini pun diharapkan menjadi tonggak kebangkitan industri kreatif Sumatera Selatan—daerah yang kaya ide, kuat budaya, dan siap menorehkan warna baru dalam peta ekonomi nasional. (*)

Tags :
Kategori :

Terkait