Rel, Bacakoran.co – Kabar menggembirakan datang dari Kabupaten Sukoharjo. Pemerintah siap membangun sekolah rakyat permanen yang menjadi simbol pemerataan pendidikan bagi masyarakat kurang mampu.
Tak tanggung-tanggung, seribu siswa dari jenjang SD, SMP, hingga SMA yang akan bersekolah di sana masing-masing akan mendapat laptop dan delapan stel seragam.
Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono menegaskan, pembangunan sekolah ini merupakan amanat langsung Presiden Prabowo Subianto dalam upaya memutus rantai kemiskinan melalui jalur pendidikan.
“Nanti siswanya jumlahnya seribu dari jenjang SD, SMP, SMA. Tiap siswa akan mendapat seragam delapan stel, dan masing-masing juga mendapat laptop,” ujar Agus Jabo usai meninjau lahan sekolah di Jl. Gading Indah, Gabahan, Jombor, Bendosari, Sukoharjo, Sabtu (25/10/2025).
Sekolah rakyat permanen tersebut akan berdiri di atas lahan seluas 5,1 hektar, dengan desain modern dan fasilitas setara sekolah unggulan.
Agus menegaskan, meski diperuntukkan bagi warga miskin di DT-SEN desil 1 dan 2, namun kualitas pendidikan dan sarana belajarnya tidak akan kalah dengan sekolah elit.
“Walaupun sekolah ini dikhususkan untuk saudara kita yang kurang mampu, tapi fasilitas dan proses belajar-mengajarnya akan seperti sekolah unggulan,” jelasnya.
Pembangunan sekolah ini juga menjadi bagian dari visi besar Presiden Prabowo untuk mewujudkan pendidikan yang inklusif dan memuliakan rakyat miskin.
“Pak Presiden ingin memutus transmisi kemiskinan, memuliakan rakyatnya yang masih miskin, dan membangun harapan baru agar mereka bisa meraih cita-cita,” tambah Agus.
Targetnya, sekolah rakyat permanen di Sukoharjo akan mulai beroperasi pada Juli 2026. Para siswa dari sekolah rakyat rintisan akan dipindahkan ke gedung baru tersebut pada tahun ajaran mendatang.
Untuk satu unit sekolah permanen, pemerintah menyiapkan anggaran sekitar Rp200–300 miliar, tergantung luas lahan dan kebutuhan fasilitas. Proyek serupa juga direncanakan akan dibangun di beberapa wilayah lain di Jawa Tengah.