REL, Palembang - Kapolda Sumsel telah mengambil langkah-langkah serius untuk mengatasi masalah kemacetan yang kerap terjadi saat musim mudik lebaran.
Irjen Pol A Rachmad Wibowo,SIK, Kapolda Sumsel, menyoroti beberapa isu utama yang perlu ditangani, termasuk kemacetan di perlintasan Kereta Api (KA) dan gangguan lain seperti banjir dan tanah longsor.
Menurut Kapolda, titik kemacetan terjadi terutama di perlintasan KA karena aktivitas perjalanan KA di Sumsel yang cukup tinggi, mencapai sekitar 18 kali setiap harinya.
Hal ini disebabkan oleh pengangkutan batubara yang digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik tenaga uap.
BACA JUGA:Bhayangkari Peduli, Bagikan Nasi Kotak Kepada Pengedara
BACA JUGA: Kakek 60 Tahun Ditemukan Tewas dengan Luka di Kepala
Kapolda Sumsel meminta kerjasama dari seluruh stakeholder untuk menggelar operasi ketupat guna memberikan keamanan dan pelayanan yang baik kepada masyarakat.
Upaya ini bertujuan untuk menciptakan rasa aman, nyaman, tertib, dan lancar dalam berlalu lintas selama musim mudik, terutama dalam pelaksanaan ibadah perayaan Idul Fitri.
"Polri tidak dapat melaksanakan tugas ini secara maksimal tanpa dukungan dan kerjasama yang baik dari semua pihak terkait," ujar Kapolda.
Dalam upaya mengatasi kemacetan, Polda Sumsel telah menetapkan beberapa titik fokus di berbagai daerah, termasuk Muratara, Musirawas, Lubuk Linggau, Empat Lawang, Lahat, Pagaralam, Pali, OKI, OKUS, OKUT, Prabumulih, Ogan Ilir, dan Palembang.
BACA JUGA:Dimakamkan Bersama dalam Satu Liang Lahat, Ibu-Anak Lansia di Jaksel Ditemukan Tewas Membusuk
BACA JUGA:Ditemukan Tak Bernyawa di Dalam Got Belakang Ruko Pasar Ceng Ho, Pria Tunawisma Diduga Sakit
Adapun 40 lokasi rawan macet yang telah diidentifikasi meliputi Musibanyuasin, Muaraenim, Muratara, Musirawas, Empat Lawang, OKUS, Ogan Ilir, Lubuk Linggau, OKUT, Prabumulih, Lahat, OKU, Pagar Alam, Banyuasin, dan Palembang.
Data menunjukkan bahwa terdapat 64 titik perlintasan KA, di mana 35 di antaranya dilengkapi dengan palang pintu.
Selain itu, terdapat 60 lokasi jalan rusak dan 88 lokasi rawan banjir yang tersebar di wilayah tersebut.