Pagaralam – Pernikahan dini dan penyalahgunaan Narkoba masih menjadi sorotan serius di Kota Pagaralam, demikian yang disampaikan oleh Pejabat (Pj) Walikota Pagaralam, H Lusapta Yudha Kurnia SE MM, belum lama ini.
Dalam upaya untuk menghadapi tantangan ini, H Lusapta Yudha Kurnia mengimbau kepada seluruh masyarakat Pagaralam untuk meningkatkan kesadaran akan dampak negatif kedua masalah tersebut.
“Pernikahan dini dan penyalahgunaan Narkoba masih menjadi masalah serius di Kota Pagaralam. Ini sangat merugikan generasi muda yang dapat mengakibatkan stunting pada anak-anak. Meskipun angka stunting di Kota Pagaralam berada dalam angka 1 digit, namun kita perlu bersama-sama melakukan edukasi dan literasi mengenai pernikahan dini untuk mencegah dampak negatifnya terhadap generasi muda,” ujar Lusapta Yudha Kurnia.
Menekankan pentingnya upaya bersama dalam mengatasi pernikahan dini dan penyalahgunaan Narkoba, Lusapta Yudha Kurnia berharap agar generasi muda Pagaralam dapat tumbuh menjadi generasi yang lebih baik dan berkualitas.
BACA JUGA:Pj Bupati Lahat Ingatkan ASN Fokus Pekerjaan
BACA JUGA:Bentuk Keseriusan Kak Pian Pencalonan Walikota
“Kota Pagaralam terkenal sebagai Kota yang melahirkan banyak jenderal, dan kami berharap generasi muda akan menjadi generasi yang lebih baik, yang akan berkontribusi di tingkat Nasional,” tambahnya.
Selain itu Lusapta Yudha Kurnia juga meminta do’a dan dukungan dari seluruh masyarakat Pagaralam untuk membantu pemerintah daerah dalam melaksanakan tugasnya dengan baik.
“Kami berusaha keras untuk memimpin Kota Pagaralam dengan baik dan memberikan hasil terbaik bagi masyarakat. Kami juga berkomitmen untuk menjalankan roda pemerintahan dengan baik,” pungkasnya.
Sementara itu respons terhadap pernyataan Pj Walikota pun bermunculan dari berbagai kalangan. Salahsatunya Ivan, masyarakat Pagaralam menyatakan dukungannya terhadap upaya pemerintah dalam menangani permasalahan pernikahan dini dan juga penyalahgunaan Narkoba.
“Kami mendukung penuh upaya Pj Walikota dalam menangani permasalahan ini. Edukasi dan literasi menjadi kunci utama dalam mencegah dampak negatifnya terhadap generasi muda,” ungkap Ivan. (rer)