Alergi pada kulit ternyata memiliki jenis yang berbeda-beda. Dengan mengetahui perbedaan jenis-jenis alergi kulit, ini dapat memudahkan dalam penanganan dan pengobatan. Jenis alergi kulit biasanya dibedakan berdasarkan lokasi alergi, tingkat keparahan, dan bentuk alergi.
Akan tetapi, alergi kulit memiliki satu penyebab yang sama yaitu ketika zat bernama alergen dalam tubuh yang membuat sistem imun bereaksi. Oleh karena itu, memperhatikan beberapa hal pemicu alergen adalah cara umum mencegah alergi.
Jenis Alergi Kulit yang Bisa Terjadi
Ruam merah pada kulit bisa terjadi karena banyak hal, seperti paparan tanaman tertentu atau reaksi alergi terhadap obat dan makanan. Jika kondisi kulit terjadi karena alergi, dokter dapat mendiagnosis dan mengobati kondisi ini.
BACA JUGA:Pabrik Mie Berformalin di Lubuklinggau Kena Gerebek
BACA JUGA:PAN Empat Lawang Buka Pendaftaran
Alergi kulit terjadi ketika tubuh menghadapi alergen yang dianggap berbahaya. Sistem kekebalan tubuh akan bereaksi berlebihan, dan melepaskan antibodi untuk melawan alergen. Proses ini akan memicu beberapa gejala seperti ruam atau bengkak.
Beberapa jenis alergi kulit, antara lain:
1. Dermatitis kontak
Jika kamu pernah mengalami ruam setelah memakai cincin baru atau menggunakan sabun yang berbeda, kamu mungkin pernah mengalami kondisi ini. Kulit dapat menyentuh alergen, seperti nikel atau bahan kimia dalam sabun, losion, atau tabir surya.
Partikel di udara, seperti serbuk sari, juga bisa memicu dermatitis saat mendarat di kulit. Dokter menyebutnya “dermatitis kontak udara”. Dalam beberapa kasus, seseorang dapat bereaksi setelah berada di bawah sinar matahari.
Kondisi ini bernama dermatitis kontak fotoalergi. Ini bisa terjadi karena beberapa bahan kimia, seperti tabir surya, losion cukur, dan parfum.
Gejala-gejala dermatitis kontak bisa berupa:
Kemerahan.
Pembengkakan.