REL,EMPATLWANG.BACORAN.CO - Polres Wonogiri mengukap pembunuhan,Seusi mendapatkan laporan kehilangan, Polres Wonogiri secara langsung melakukan pencarian dan penyelidikan, terutama orang terdekat korban yakni pelaku Supriyanto (44).
"Tersangka sebenarnya sudah kami intai dan kami awasi," ucapnya. Saat pertama dimintai keterangan, pelaku tidak mengakui perbuatan sadis tersebut.
BACA JUGA:Pengukapan pembunuhan janda muda di Wonogiri.
Namun, polisi tidak semudah itu untuk dibohongi oleh pelaku.Polisi kemudian menerjunkan anjing pelacak (K9)."Setelah melakukan upaya penyelidikan, upaya pencarian korban menggunakan K9, ternyata ada di lokasi tersebut,"
Seusai diterjunkan anjing pelacak, ditemukan adanya korban dengan kondisi terkubur di pekarangan rumah pelaku."Saat itu juga baru yang bersangkutan tidak mengelak lagi," tandasnya.
AKBP Indra menambahkan bahwa pelaku merupakan residivis dengan kasus yang sama yakni Pasal 340 dan sempat dipenjara selama 11 tahun.
BACA JUGA:Terduga pelaku telah diaman kan polres wonogiri.
Pelaku Sempat Disiram Air Panas,Di sisi lain, sebelum membunuh janda muda itu, Supriyanto (44) warga Desa Setren, Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri ini sempat disiram air panas oleh korban.
Itu terjadi saat dia cekcok dengan korban KM (28) di dapur rumahnya. Cekcok ini dipicu lantaran Supriyanto sakit hati. Sebab, korban KM ingin kembali rujuk dengan suaminya.
Diketahui, Supriyanto berpacaran dengan KM yang statusnya adalah seorang janda. Motif karena sakit hati.""Ini pertama karena kalau tidak salah korban menyampaikan kepada pelaku bahwa korban mau rujuk kepada suaminya," ucap AKP Anom seperti dilansir dari TribunSolo.com, Rabu (24/4/2024).
BACA JUGA:Belum diketahui i jelas motip pembunuhan ini dugaan sementara pelaku membunuh lantaran sakit hati.
Sebelum dibunuh, KM sempat cekcok dengan pelaku di dapur rumah tersebut. "Mereka berada di dalam dapur, sempat cekcok dan pelaku disiram air panas oleh korban," terangnya. Setelah pelaku disiram oleh korban, pelaku membekap korban menggunakan handuk.
"Korban dibekap menggunakan handuk selama 8 menit sampai akhirnya korban seperti orang kejang-kejang," lanjut AKP Anom.Mengetahui korban sudah tewas, tubuh korban sempat dibakar oleh pelaku untuk menghilangkan barang bukti.Setelahnya korban dikubur di pekarangan rumah pelaku.
"Setelah mati dibakar untuk menghilangkan barang bukti tujuannya itu, tapi kenyataannya di dalam satu karung masih ada bensin," tandasnya. (*)