REL, Jakarta - Timnas Mali U-17 tengah mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan besar di babak semifinal Piala Dunia U-17 2023. Menjadi satu-satunya perwakilan dari Afrika yang berhasil mencapai tahap ini, Mali berambisi menorehkan sejarah baru.
Meskipun dihadapkan pada tim-tim unggulan, pelatih Soumaila Koulibaly percaya bahwa timnya memiliki kapasitas untuk mencapai puncak turnamen. "Kami sudah bekerja keras untuk sampai di sini. Menjadi satu-satunya tim dari Afrika di semifinal adalah prestasi besar bagi kami," ujar Koulibaly dengan keyakinan tinggi.
Pertarungan sengit menanti saat Mali akan bersaing dengan Perancis di Stadion Manahan Solo pada Selasa (28/11). Meski menyadari kekuatan Perancis sebagai salah satu unggulan, Koulibaly optimis bahwa timnya dapat memberikan kejutan.
Pelatih Mali menyoroti keuntungan timnya karena keakraban dengan Stadion Manahan Solo, tempat mereka memulai perjalanan mereka di penyisihan grup. "Kami tahu pertandingan melawan Perancis tidak akan mudah, tetapi kami akan berusaha keras untuk mencetak gol dan melangkah ke final," tandas Koulibaly.
BACA JUGA:Cristiano Ronaldo Raih Pujian Usai Tolak Penalti Kontroversial
Dalam pandangan kapten tim, Ibrahim Diarra, mengulang kegagalan di semifinal Piala Afrika U-17 tidak akan terjadi lagi. "Kami belajar dari pengalaman itu. Kami bangkit kembali dan berjanji tidak akan mengulangi kesalahan di masa lalu," tegas Diarra.
Semua mata akan tertuju pada pertandingan seru antara Mali dan Perancis, di mana keduanya akan berusaha maksimal untuk mengamankan tempat di laga puncak. Bagi Mali, ini adalah peluang emas untuk meraih prestasi gemilang dan membawa pulang trofi bergengsi Piala Dunia U-17. (*)