Pria Paruh Baya di Prabumulih Bacok ASN Saat Antre Gunting Rambut, Ngaku Khilaf!

Selasa 14 May 2024 - 11:11 WIB
Reporter : Riski
Editor : Riski

RAKYATEMPATLAWANG.BACAKORAN.CO -- Hendri Jon (56), seorang pria paruh baya asal Jalan Lekipali, Kelurahan Muara Dua, Kecamatan Prabumulih Timur, Kota Prabumulih, Sumatera Selatan, harus menghabiskan hari tuanya di penjara. 

Ia ditangkap oleh tim Singo Timur unit Reskrim Polsek Prabumulih Timur setelah membacok seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang sedang menunggu antrean gunting rambut.

Kronologi peristiwa pembacokan tersebut berawal ketika korban, Sumijan (53), sedang menunggu antrean di pangkas rambut Mutiara di Jalan Angkatan 45, Kelurahan Gunung Ibul Barat, Kecamatan Prabumulih Timur, pada Minggu, 12 Mei 2024 sekitar pukul 11.15 WIB.

"Tiba-tiba datang pelaku dengan membawa sebilah parang panjang dan berkata 'Nak Apo Kamu'," ungkap Kapolsek Prabumulih Timur menirukan teriakan pelaku. 

BACA JUGA:Pembunuh Kekasih yang Sedang Hamil, Herdis Permana, Divonis Hukuman Mati oleh PN Tasikmalaya

BACA JUGA:Polda Sumut Tangkap Dua Nenek Penipu Jual Beli Tanah Senilai Rp 852 Juta

Tanpa diduga, pelaku langsung mengayunkan parang dan mengenai telinga kiri korban hingga membuatnya terluka dan terjatuh.

Saat korban terjatuh, pelaku bahkan menendang dagunya. Korban kemudian berusaha melarikan diri ke rumah RT untuk menyelamatkan diri. 

"Setelah kejadian itu, korban segera melakukan visum dan melaporkan kejadian tersebut ke SPK Polsek Prabumulih Timur," ujar Herry Sulistio, Kapolsek Prabumulih Timur.

Menindaklanjuti laporan tersebut, tim Singo Timur yang dipimpin Kanit Reskrim Iptu Erwin ZR langsung melakukan pengejaran dan menangkap pelaku di rumahnya, kemudian membawanya ke Mapolsek. 

BACA JUGA:Kasus Penganiayaan di Banda Aceh: Seorang Pria Kehilangan Kedua Telinganya Karena Masalah Utang Piutang

BACA JUGA:Dua Juru Parkir Liar di Masjid Istiqlal Diamankan, Satu Positif Narkoba dan Satu Diduga Mencuri

Meskipun pelaku telah ditangkap, motif di balik pembacokan tersebut masih belum diketahui dengan pasti. Pelaku mengaku melakukan perbuatan itu karena khilaf.

"Ngakunya cuma khilaf," ucap Herry Sulistio seraya menambahkan bahwa pihaknya masih mendalami motifnya. 

Mereka menduga ada perselisihan antara korban dan pelaku yang menjadi latar belakang dari peristiwa tragis tersebut. 

Kategori :