Putusannya untuk Camino sekali lagi adalah cara Lia agar bisa move on setelah itu.
"Saya tipe orang yang mendukung seorang Capres tapi tidak membenci Capres lain," ujar Lia.
Di perjalanan Camino itu Lia melakukan kontemplasi: apa itu hidup dan untuk apa hidup.
Tiap hari Lia berjalan 20 Km. Selama lima hari. Jari-jari kakinyi melepuh. Dibalut. Melepuh lagi. Jalan tidak boleh berhenti. Hati tidak boleh putus asa.(Dahlan Iskan)
Kategori :