Pelajaran Budi Pekerti Kembali Digalakkan! Solusi Ampuh Cegah Perundungan di Sekolah yang Kian Meresahkan
Ilustrasi Foto--
Rel, Bacakoran.co – Kasus perundungan (bullying) di lingkungan pendidikan semakin mengkhawatirkan dan menelan banyak korban.
Melihat kondisi tersebut, Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menyerukan agar Pelajaran Budi Pekerti kembali digalakkan di sekolah-sekolah.
Ia menilai, pendidikan karakter menjadi solusi paling ampuh untuk menghentikan maraknya tindakan kekerasan antar siswa.
“Dalam berbagai diskusi yang saya usulkan, edukasi kepada anak-anak untuk tidak melakukan tindakan tersebut dan pelajaran budi pekerti seperti zaman saya kecil dulu harus digalakkan kembali,” ujar Lestari Moerdijat tegas.
Menurutnya, pembelajaran budi pekerti tidak hanya mengajarkan sopan santun, tetapi juga menanamkan nilai empati, rasa hormat, dan tanggung jawab sosial di kalangan siswa.
Dengan karakter kuat sejak dini, generasi muda diharapkan tumbuh menjadi pribadi yang saling menghargai dan menjauhi kekerasan.
Budi Pekerti, Tembok Pertahanan Moral Siswa
Perundungan di sekolah bukanlah fenomena baru. Dari jenjang SD hingga universitas, perilaku ini terus berulang dan memakan korban.
Menteri HAM Natalius Pigai bahkan menyoroti bahwa perundungan kini telah menjalar ke berbagai level pendidikan, menuntut adanya pengawasan ketat dan sistem pencegahan yang nyata.
Kasus tragis yang menimpa Timothy Anugerah Saputra, mahasiswa Universitas Udayana (Unud), menjadi bukti betapa fatal dampak perundungan.
Timothy diduga mengakhiri hidupnya akibat tekanan psikologis berat setelah menjadi korban ejekan dan isolasi sosial. Peristiwa ini mengguncang publik dan memunculkan seruan untuk reformasi besar dalam pendidikan karakter nasional.