Bagi pendatang seperti saya terasa menegangkan: kan sering harus pindah lajur. Kadang ke kiri, kadang ke kanan. Padat. Saling tancap gas. Adu cepat saling menyalip. Semua. Di lima lajur. Tidak ada misalnya truk butut yang termehek. Atau mobil tua yang batuk-batuk. Semua seperti terlihat mobil baru.
Selama lebih setengah jam harus di arena balapan lima lajur seperti itu. Kadang saya ingat umur. Kadang lupa.(Dahlan Iskan)
Kategori :