REL , Palembang - PT PLN Unit Induk Distribusi Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu (UID S2JB) sedang melakukan penelitian untuk menemukan penyebab utama gangguan transmisi SUTT 275 kV Lubuklinggau-Lahat.
Hal ini disampaikan oleh Manajer Komunikasi dan TJSL PLN UID S2JB, Iwan Arissetyadhi, dalam sebuah konferensi pers di Palembang pada hari Rabu.
Menurut Iwan, sementara pihaknya masih mencari penyebab utama gangguan tersebut, PLN UID S2JB lebih mengutamakan pemulihan sistem kelistrikan, terutama di fasilitas pelayanan publik, rumah sakit, dan layanan transportasi umum LRT Sumsel yang menjadi prioritas.
BACA JUGA:SKK Migas dan KKKS Sinergi Bantu Korban Banjir dan Longsor di Kalimantan Timur
"Dari total 4,3 juta pelanggan yang terdampak pemadaman akibat gangguan transmisi SUTT 275 kV Linggau-Lahat, sekitar 80 persen sudah kembali normal," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa PLN S2JB terus berupaya secara bertahap untuk memastikan pemulihan penuh sistem kelistrikan. Iwan juga mengungkapkan bahwa terkait dengan kompensasi dampak pemadaman listrik, hal tersebut masih dalam pembahasan di perusahaan.
BACA JUGA:7 Hotel Terbaik di Sumatera Selatan Tahun 2024, Tempat Menginap yang Luar Biasa.
"Pemadaman listrik juga memengaruhi stabilitas beban pemakaian, dengan naik turunnya beban pemakaian pada jam-jam tertentu. Kami terus berupaya memastikan penormalan beban secara bertahap," jelasnya.
Dengan komitmen yang kuat untuk memulihkan sistem kelistrikan dan menemukan penyebab gangguan transmisi, PLN UID S2JB menegaskan keterlibatannya dalam menjaga keberlangsungan pelayanan kelistrikan yang handal dan stabil bagi masyarakat di wilayah Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu.(*)