Pusat Data

Selasa 02 Jul 2024 - 20:58 WIB
Reporter : Adi Candra
Editor : Mael

Saya ingat namanya, tapi tidak ingat nomor teleponnya. Saya cari di HP saya. Tidak ketemu. Saya ingat: ini HP baru, yang harganya hanya seperempat HP lama. 

Mungkin nomor kontaknya tidak ter-copy ke HP baru. 

BACA JUGA:Dahnial Nasution Dilantik Jadi Pj Sekda Pagaralam, Begini Profilnya!

BACA JUGA:Menjelajahi Keindahan Cilacap: 7 Rekomendasi Wisata yang Harus Dikunjungi

Dari temannya teman saya nomor anak muda itu bisa saya dapat. Saya hubungi. Tidak berhasil. Saya telpon tidak ada nada sambung. Saya WA: hanya centang satu. Tiap hari saya coba hubungi. Gagal. 

Temannya juga sulit menghubunginya. Mereka juga sudah tiga bulan tidak bertemu. Saya pun malu: tidak bisa segera menulis tentang pembobolan PDNS itu. Padahal medsos begitu riuh. Sampai ada yang marah-marah mengapa presiden tidak mengangkat anak muda sebagai menkominfo. Yakni anak muda yang paham teknologi informasi. 

Saya sendiri, secara pribadi, tidak merasakan dampak apa pun dari pembobolan itu. Tak ada sedikit pun kesulitan. Hidup saya berjalan normal. 

Para perusuh Disway juga tidak ada yang bercerita tentang kesulitan hidup mereka akibat pembobolan itu. 

Rupanya si pembobol bisa masuk ke situs PDNS. Lalu mengganti password-nya dengan password lain. 

Kementerian pun tidak bisa lagi mengaksesnya. Password yang ada sudah tidak bisa difungsikan. 

Anda sudah tahu lebih dulu: Si pembobol bersedia memberikan password baru asal pemerintah membayarnya sebesar USD 8 juta. Anda juga sudah tahu: pemerintah tidak melayani permintaan itu. Toh akan sia-sia. Kalau password baru didapat bisa saja keesokan harinya giliran temannya yang membobol. Tidak akan ada habisnya. 

Menurut anak muda tadi, begitu banyak anak seumurannya yang punya kemampuan seperti ia. Situs-situs pemerintah adalah situs yang paling mudah dibobol. Biasanya justru untuk latihan awal. 

Apakah setelah permintaannya ditolak si pembobol lantas marah; lalu mengambil semua data itu untuk dijual ke pihak lain seharga USD 8 juta? 

Kalau yang dicuri itu dompet, mungkin dompetnya akan dibuang di pinggir jalan setelah uangnya diambil. Tapi yang diambil ini password. Datanya bisa jadi diambil. Bisa jadi tidak. 

Apalagi kalau si pembobol adalah anak muda dari dalam negeri. Jangan-jangan awalnya ini hanya ajang latihan bagi mereka. Ternyata ada yang berhasil. Mereka tidak menyangka kalau seheboh ini. Hebohnya di luar perkiraan, lalu takut sendiri. 

Maka langkah yang terbaik adalah segera cari anak muda yang bisa membobol si pembobol. Lalu bisa menghancurkan data itu. 

Kategori :

Terkait

Selasa 02 Jul 2024 - 20:58 WIB

Pusat Data

Jumat 05 Jan 2024 - 21:41 WIB

Ikut Anastasia

Terkini

Minggu 24 Nov 2024 - 23:29 WIB

Hanya Trofi yang Penting!

Minggu 24 Nov 2024 - 23:24 WIB

Arsenal Serius Incar Raphinha

Minggu 24 Nov 2024 - 23:20 WIB

Drama Posisi Mbappe di Real Madrid

Minggu 24 Nov 2024 - 23:15 WIB

Manchester City Dibantai Tottenham 4-0