Batuk ini bisa bertahan selama 4–8 minggu sehingga membuatnya dikenal sebagai batuk seratus hari.
Selain batuk berkepanjangan, jenis batuk ini ditandai dengan tarikan napas yang berbunyi atau mengi. Batuk juga kerap disertai hidung tersumbat, mata berair, hingga demam.
Penyebab batuk rejan adalah infeksi bakteri Bordetella pertussis pada saluran pernapasan.
Batuk rejan perlu segera diobati pada 1–2 minggu pertama sebelum gejala memburuk untuk mencegah penularan.
Antibiotik untuk batuk rejan biasanya menggunakan golongan makrolida, seperti azithromycin, clarithromycin, dan erythromycin.
5. Batuk croup
Croup adalah jenis batuk yang menyerang anak-anak di bawah usia enam tahun. Batuk ini biasanya bertahan selama 3–5 hari.
Gejala utama kondisi ini adalah batuk menggonggong yang memburuk di malam hari. Selain itu, Anda mungkin menyadari perubahan suara menjadi serak, sesak napas, dan demam.
Penyebab batuk croup adalah infeksi pada saluran pernapasan bagian atas karena virus yang menyebabkan penyempitan.
Perawatan di rumah dengan pelembap udara dan mencukupi kebutuhan cairan sering kali sudah mengatasi batuk croup.
Dokter biasanya memberikan obat untuk mengatasi gejala yang menyertai, seperti paracetamol untuk meredakan demam.
6. Batuk kronis
Selain berdasarkan penyebabnya, batuk juga bisa dibedakan menjadi tiga jenis berdasarkan durasinya, yaitu akut, sub-akut, dan kronis.
Batuk akut berlangsung selama tiga minggu, batuk sub-akut selama 3–8 minggu, dan batuk kronis bisa berlangsung selama lebih dari delapan minggu.
Batuk kronis bisa menjadi alarm bahwa Anda memiliki penyakit lain dengan dampak lebih serius.
Bukan sekedar paparan benda asing atau iritan, batuk kronis biasanya disebabkan oleh asma, pneumonia, GERD, tuberkulosis, penyakit jantung, hingga kanker paru.