Frekuensi Napas yang Normal, dari Bayi hingga Lansia

Kamis 04 Jul 2024 - 23:00 WIB
Reporter : Adi Candra
Editor : Mael

    Infeksi pada saluran udara terkecil di paru-paru anak (bronchiolitis).

    Pneumonia atau infeksi paru-paru lainnya.

    Kecemasan dan panik.

Baik bradipnea maupun takipnea sama-sama membutuhkan perawatan yang tepat, terlebih jika kondisi ini sudah disertai nyeri dada, sakit kepala, atau kulit yang membiru.

Frekuensi napas tidak normal pada bayi

Laman Stanford Children’s Health menyebutkan bahwa bayi sering kali memiliki pola pernapasan yang berbeda dengan orang dewasa.

Bayi mungkin akan bernapas dengan cepat beberapa kali, lalu beristirahat selama kurang dari 10 detik sebelum akhirnya bernapas kembali. Kondisi ini disebut dengan pernapasan periodik dan merupakan hal yang normal.

Pernapasan bayi memang bisa berhenti secara tiba-tiba. Namun, segeralah cari bantuan medis jika pernapasan bayi Anda berhenti selama lebih dari 20 detik.

Laju pernapasan bayi bahkan bisa mencapai 60 napas per menit ketika mereka menangis atau kepanasan. Akan tetapi, kondisi ini biasanya dapat membaik dengan sendirinya.

Jika Anda merasa khawatir dengan laju pernapasan Anda atau anak Anda, jangan ragu untuk memastikannya ke dokter.

Dengan begitu, dokter bisa memberikan penanganan yang tepat bila Anda atau anak Anda memiliki gangguan pernapasan.

Kategori :